Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tengah Malam di Gondangdia

3 Desember 2015   23:07 Diperbarui: 3 Desember 2015   23:07 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hampir tengah malam, nenek itu hendak kemana? Tak adakah sanak saudara yang bisa menemaninya?

Sebersit tanya menyelinap di benak Paijo. Seorang nenek tertatih menapaki anak tangga stasiun Gondangdia. Paijo bergegas menghampirinya. Jarum jam hampir mendekati pukul setengah dua belas malam.

"Mau kemana Nek malam-malam begini?" tanya Paijo sambil membantu memapah si Nenek menaiki satu persatu anak tangga.

"Terima kasih Nak, nenek mau ke Cilebut. Nengok cucu," kata nenek pelan.

"Memang tidak ada yang nemenin?"

"Nggak ada. Tapi nanti mau dijemput di Cilebut."

"Tadi kok nggak naik eskalator saja Nek?"

"Nenek takut jatuh."

"Nenek sudah beli tiket?" tanya Paijo sesampainya di lantai dua stasiun Gondangdia.

"Belum Nak."

"Ya sudah. Nenek tunggu dulu, saya belikan tiketnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun