Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Siapa yang Mendorong Syafwardi dari KRL hingga Tewas?

14 September 2012   07:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:29 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Penyebab meninggalnya Syafwardi (34) penumpang KRL yang terjatuh di stasiun Depok Baru, Senin (10/9) masih simpang siur. Sampai saat ini, ada tiga versi penyebab meninggalnya karyawan di Kementerian Keuangan itu.

Sebagaimana diberitakan di beberapa media, Kepala Humas PT KAI Daop 1, Mateta Rijalulhaq mengatakan, peristiwa yang merenggut korban jiwa ini terjadi akibat saling dorong antarpenumpang, sesaat setelah kereta berhenti di Stasiun Depok Baru. Korban yang tidak terlalu kuat menahan dorongan dari penumpang lain terjatuh keluar dan kepalanya membentur lantai peron.

Sementara itu, Iskandar, paman korban mengatakan yang mendorong Syafwardi dari KRL adalah copet yang mencoba mengambil barang-barang korban. Namun Syafwardi mencoba mempertahankan tas dan HP yang dimilikinya. "Kalau copetnya katanya sudah diamankan di Polsek Pancoran Mas," ucap Iskandar. (detik.com 12/09)

Namun, menurut Aiptu Jumianto, petugas SPK Polsek Pancoran Mas kepada detik.com (12/9) membantah keterangan Iskandar. Polisi tak mengamankan satu orang pun copet dari tempat kejadian itu.

"Pas kita piket ada laporan dari satpam RS Bhakti Yudha, katanya ada korban kecelakaan, terus kita langsung cek ke rumah sakit. Katanya satpam korban keserempet kereta," katanya.

Ketiga versi penyebab kematian Syafwardi kemudian menjadi perbincangan hangat di milis pengguna KRL Jabodetabek, KRL-Mania@yahoogroups.com.

Aksi dorong mendorong antarpenumpang diragukan oleh beberapa roker (sebutan pengguna KRL). Menurut rekan kerja yang pulang bareng Syafwardi, kondisi KRL waktu itu tidak penuh. Aksi dorong mendorong antarpenumpang biasanya terjadi ketika KRL penuh sesak.

Dalam facebook solidaritas Jabodetabek untuk KRL yang lebih baik ada fesbuker yang memposting komentar, "inpo dari sumber yg dpt dipercaya: ybs sdg BBM-an di depan pintu kereta, terus di stasiun depok baru ybs tarik2an blackberry nya sama jambret, terus didorong sama temen jambretnya sampe jatoh."

Jadi siapa yang mendorong Syafwardi? entahlah. Yang jelas akibat peristiwa tersebut lelaki lulusan S2 dari sebuah universitas di Tokyo, Jepang, meninggal di RS Bhakti Yuda, Depok, karena menderita luka di bagian kepala. Keluarga kemudian memakamkan jenazah Syafwardi di Payakumbuh, Padang.

Apapun penyebab kejadian yang menimpa almarhum, ini menandakan bahwa stasiun-stasiun di wilayah jabodetabek belum mengindahkan aspek keselamatan dan keamanan. Termasuk juga prosedur tindakan darurat apabila terjadi kecelakaan di wilayah stasiun. Hal ni terbukti dengan dibawanya almarhum saat itu ke RS Bhakti Yudha, bukan ke RS Mitra Keluarga yang lebih dekat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun