Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Money

FITA 2015: Ajang Inovasi Teknologi Akuakultur

8 Juni 2015   20:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Aspek pengembangan dan inovasi teknologi akuakultur merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target menjadikan Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar di dunia.

‘’Untuk mengejar target itu diperlukan beragam teknologi inovatif, tepat guna, efektif dan mudah diterapkan oleh stakeholders yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam sistem produksi akuakultur,’’ kata Kepala Balitbang Kelautan dan Perikanan, Achmad Poernomo saat membuka Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) 2015 di Ballroom IPB Convention Center, Botani Square, Bogor, Senin (8/6).

Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema “Inovasi Teknologi Akuakultur dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Perikanan Lestari.” Forum inovasi ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

FITA 2015 bertujuan sebagai media mendiseminasikan dan mensosialisasikan teknologi dan informasi akuakultur terkini serta ajang pertukaran informasi antara penghasil dan pengguna teknologi akuakultur di Indonesia.  FITA 2015 diharapkan bisa memacu peneliti, perekayasa dan penghasil teknologi lainnya untuk melakukan inovasi teknologi di bidang akuakultur, serta menjadi akselerator bagi pembangunan akuakultur di Indonesia.

“FITA 2015 akan membahas berbagai karya inovasi terkini dari empat kelompok bidang ilmu, yaitu: teknologi akuakultur berkelanjutan, nutrisi dan teknologi pakan, kesehatan ikan, serta  genetika dan reproduksi akuakultur,” lanjut Achmad.

FITA 2015 terdiri atas empat kegiatan. Pertama, plenary session yang menampilkan presentasi tiga pembicara utama, yaitu Dr. Fatuchri Sukadi,  Prof. Shunsuke Koshio, dan Dr. Farshad Shishehcian. Kedua, temu bisnis yang akan mempertemukan  para inovator dengan pengusaha atau calon investor.

Ketiga, seminar ilmiah membahas hasil-hasil riset terbaru dari para peneliti, perekayasa, akademisi, dan stakeholder lainnya yang terkait dengan multi aspek penelitian dan pengembangan IPTEK dan inovasi di bidang akuakultur. Puluhan hasil riset mutakhir tentang beragam inovasi teknologi akuakultur dibahas dalam seminar.

Yang tidak kalah menarik adalah pameran produk hasil inovasi para peneliti Balitbang KP. Setidaknya ada 75 karya riset yang ditampilkan dalam sesi poster.  Kegiatan selama dua hari ini terbuka untuk umum.

Pada pembukaan FITA 2015, juga dilaksanakan penandatanganan dua kesepakatan bersama antara Kepala Balitbang KP dengan Bupati Kabupaten Pinrang dan Bupati Kabupaten Temanggung. Dalam acara dilaksanakan juga penyerahan sertifikat ISO 9001 kepada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun