Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lockdown Ciraos dan Kesalahan Saat Memakai Masker

26 April 2020   22:59 Diperbarui: 26 April 2020   23:37 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas warga di tengah pandemi Covid-19 (sumber kompas.id)

Pandemi Covid-19 tak hanya melanda berbagai negara di dunia nyata, tetapi juga di Desa Ciraos yang ada di "Dunia Terbalik" sinetron berseri yang tayang di salah satu televisi swasta. Wabah yang disebabkan virus corona itu membuat Desa Ciraos siaga satu. Bahkan, ustaz Kemed sebagai pemimpin besar Desa Ciraos yang lulusan Kairo menetapkan Desa Ciraos lockdown.

Keputusan lockdown tersebut membuat warga Desa Ciraos harus menetap di rumah masing-masing dan tidak boleh keluyuran. Pintu gerbang Desa Ciraos pun dipasang portal dan dijaga petugas keamanan dari CAI (Ciraos Agency Intelligent). Para TKW dari Ciraos yang pulang kampung juga harus menjalani masa karantina.

Konsekuensi dari keputusan lockdown tersebut membuat Ustaz Kemed membagikan paket sembako secara berkala untuk warganya. Ini sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pemimpin besar Ciraos. Di sisi lain, warga juga harus mematuhi berbagai peraturan untuk mencegah penularan virus corona. Salah satunya wajib memakai masker saat keluar rumah. 

Dalam sinetron tersebut, terlihat warga Ciraos mematuhi aturan memakai masker. Sayangnya, saat adegan dialog antar warga Ciraos maupun dengan warga dari kampung lain, para tokoh menurunkan atau membuka maskernya. Padahal kita tahu bahwa penularan virus corona itu salah satunya melalui percikan (doplet). Mungkin agar dialognya terekam dan terdengar jelas oleh pemirsa setia sinetron "Dunia Terbalik" yang sedang #dirumahaja.

Tak hanya di dunia sinetron, di dunia nyata masih ada beberapa orang yang kurang memahami bagaimana cara menggunakan masker dengan baik dan benar. Termasuk saya yang kadang khilaf saat memakai masker. Mungkin karena tak terbiasa memakai masker sehingga beberapa kesalahan tanpa disadari sering dilakukan.

Beberapa media massa di Indonesia telah menurunkan artikel terkait beberapa kesalahan saat memakai masker. Salah satunya, menarik masker hingga di bawah dagu saat mengobrol dengan orang lain lalu memakainya kembali setelah selesai (detik.com, 9 April 2020). Memang saat memakai masker diperlukan kedisplinan agar fungsi masker untuk mencegah penularan virus menjadi maksimal.

Kesalahan lainnya yaitu mengenakan masker secara terbalik dan tidak ditarik sampai ke bawah dagu. Masker hanya dipakai di bagian mulut dan membiarkan hidung terbuka. Memang kalau tidak terbiasa memakai masker terasa pengap. Pengalaman saya, beberapa kali kacamata jadi mengembun saat menggunakan masker.

Yang seringkali terlupa adalah tangan terus menerus menyentuh permukaan masker dengan tangan, padahal jari kita belum tentu steril begitu juga dengan permukaan masker. Karena itu, beberapa pakar kesehatan menyebutkan bahwa cara melepas masker yang benar adalah dengan memegang tali masker tanpa memegang permukaan masker. Selain itu, jangan lupa mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.

Saat ini, pemerintah mengharuskan masyarakat untuk memakai masker saat keluar rumah. Masyarakat umum diajurkan untuk memakai masker kain, sementara masker bedah atau N-95 ditujukan untuk petugas medis. Anjuran menggunakan masker ini tak lain untuk mencegah penularan virus corona, karena itu saat menggunakan masker kita tak boleh asal pakai.

Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, misalnya, menganjurkan pemakaian masker kain maksimal 4 jam dalam sehari. Selanjutnya masker dicuci dengan air sabun sebelum digunakan lagi. (Kompas.com, 6 April 2020). Jadi, masker yang sudah dipakai jangan hanya disimpan begitu saja untuk dipakai keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun