Syahdan dahulu kala di negeri Antahkereta, hiduplah seorang gadis cuantik anak masinis kereta bernama Dara Jalita. Banyak lelaki yang jatuh hati padanya.
Tersebutlah seorang pemuda bernama Bangun Bondowoso yang juga tergila-gila pada Sang Dara. Bangun pun memberanikan diri dari pelosok desa naik kereta ke ibukota.
Saat bertemu Sang Dara, Bangun memberanikan diri untuk melamar, "Duhai gadis jelita, maukah engkau menjadi istriku?"
Karena tak ingin mengecewakan hati Bangun Bondowoso, Sang Dara berucap, "Aku mau menjadi istrimu, asalkan kamu bisa memenuhi satu permintaanku: Buatkan aku kereta dengan 1000 roda dalam waktu semalam."
Dengan berat hati, Bangun menyanggupi permintaan Dara Jalita. Bangun menyiapkan strategi dengan mengerahkan makhluk-makhluk astral dan para jin untuk membantunya. Melalui sebuah MOU, Para Jin dan makhluk halus sepakat asal diijinkan tinggal di stasiun. Penandatangan MOU diliput oleh para wartawan dari dunia maya yang suka mengintip grup-grup facebook untuk mencari bahan berita.
Di malam yang telah ditentukan, Bangun dan para jin memulai pengerjaan proyek kereta 1000 roda. Dara Jelita mengirimkan tiga intel Ciraos untuk memantaunya.
Singkat kata (biar nggak pegel ngetiknya), proyek berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi karena para jin sudah berpengalaman dan punya lisensi.
Dara Jalita cemas mendengar laporan intel Ciraos. Akhirnya ia punya ide untuk membangunkan ayam-ayam jantan agar berkokok memanggil datangnya pagi. Kukubima... Kukurupuk eh Kukuruyuuuuuuuuuk....
Mendengar suara ayam berkokok, para jin kabur tunggang langgang. Bangun Bondowoso cemas sebab roda kereta baru terpasang 999, persis seperti merek gunting kuku. Dara Jalita datang dengan senyum kemenangan, "Kamu gagal memenuhi permintaanku."
Dengan penuh emosi, Bangun berkata, "Untuk melengkapi roda kereta, kukutuk kamu menjadi ban kereta."
Cling! Dara Jelita pun berubah menjadi roda atau ban kereta. "Mulai saat ini, kereta ini kuberi nama Kereta BanDara," kata Bangun dengan berapi-berapi untuk menyembunyikan rasa patah hati.