Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng Asal-usul Kereta Bandara

13 September 2017   21:13 Diperbarui: 13 September 2017   21:15 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kereta bandara (foto clipartix.com)

Syahdan dahulu kala di negeri Antahkereta, hiduplah seorang gadis cuantik anak masinis kereta bernama Dara Jalita. Banyak lelaki yang jatuh hati padanya.

Tersebutlah seorang pemuda bernama Bangun Bondowoso yang juga tergila-gila pada Sang Dara. Bangun pun memberanikan diri dari pelosok desa naik kereta ke ibukota.

Saat bertemu Sang Dara, Bangun memberanikan diri untuk melamar, "Duhai gadis jelita, maukah engkau menjadi istriku?"

Karena tak ingin mengecewakan hati Bangun Bondowoso, Sang Dara berucap, "Aku mau menjadi istrimu, asalkan kamu bisa memenuhi satu permintaanku: Buatkan aku kereta dengan 1000 roda dalam waktu semalam."

Dengan berat hati, Bangun menyanggupi permintaan Dara Jalita. Bangun menyiapkan strategi dengan mengerahkan makhluk-makhluk astral dan para jin untuk membantunya. Melalui sebuah MOU, Para Jin dan makhluk halus sepakat asal diijinkan tinggal di stasiun. Penandatangan MOU diliput oleh para wartawan dari dunia maya yang suka mengintip grup-grup facebook untuk mencari bahan berita.

Di malam yang telah ditentukan, Bangun dan para jin memulai pengerjaan proyek kereta 1000 roda. Dara Jelita mengirimkan tiga intel Ciraos untuk memantaunya.

Singkat kata (biar nggak pegel ngetiknya), proyek berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi karena para jin sudah berpengalaman dan punya lisensi.

Dara Jalita cemas mendengar laporan intel Ciraos. Akhirnya ia punya ide untuk membangunkan ayam-ayam jantan agar berkokok memanggil datangnya pagi. Kukubima... Kukurupuk eh Kukuruyuuuuuuuuuk....

Mendengar suara ayam berkokok, para jin kabur tunggang langgang. Bangun Bondowoso cemas sebab roda kereta baru terpasang 999, persis seperti merek gunting kuku. Dara Jalita datang dengan senyum kemenangan, "Kamu gagal memenuhi permintaanku."

Dengan penuh emosi, Bangun berkata, "Untuk melengkapi roda kereta, kukutuk kamu menjadi ban kereta."

Cling! Dara Jelita pun berubah menjadi roda atau ban kereta. "Mulai saat ini, kereta ini kuberi nama Kereta BanDara," kata Bangun dengan berapi-berapi untuk menyembunyikan rasa patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun