Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Pemadanan NPWP dengan NIK
Kenali Gejala dan Pencegahan Pneumonia Mycoplasma
Riwayat Benteng Van Den Bosch, Ngawi
Semoga eKTP Digital Tak seperti Sebelumnya
Draf RUU DKJ, Positif bagi Keberlangsungan Demokrasi?
Dampak Draf RUU DKJ terhadap Jakarta
Kamu pasti suka!
Muhammad Imam Styawan
Muhammad Imam Styawan Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi

Jika kau bukan anak raja dan kau bukan anak ulama besar, maka menulislah - Imam al-Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Aku

21 September 2023   20:35 Diperbarui: 21 September 2023   20:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat aku duduk tanpa ada yang tahu
bersandar tembok berwarna hitam
menghadap ke selatan dengan pandangan tajam
memandangi deretan huruf yang begitu indah
bersanding dengan sang pujaan
beralaskan karpet berwarna merah campuran

Blitar, 21 September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

sastra

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.