Minimarket yang memanggilku setiap
tanggal satu selalu menunjukkan tubuh
telanjangnya.
Di dalamnya berisi desah atas kekosongannya.
Mencumbunya di malam seperti ini
tampak tak berfaedah.
Namun selalu ada yang bisa ditemukan.
Kerinduan akan genang kuah di mangkukku.
Berjuta busa di kamar mandiku.
Juga beras yang bisa dibagikan dengan
ayam-ayam malang yang menanti takdir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!