Mohon tunggu...
Servasius Hayon
Servasius Hayon Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Anak Pertama dari tiga bersaudara

Tinggal di Sangatta, Kab. Kutai Timur. Memiliki darah Flores Timur dari Bapak Mama. Pemalas yang suka menulis, khususnya puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cerita Pagi

12 Juli 2019   07:14 Diperbarui: 12 Juli 2019   07:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: unsplash.com/@jakegivens

Pagi berdetak membangunkanmu. Subuh mengirim pesan di WA-mu.

Gadismu tak bisa ikut. Lari pagi terasa sepi. Bagaimanapun

itu rutinitasmu setiap hari. Tak usahlah lari pagi. Langit tampaknya

gembira dengan alun lagu yang menari di depannya. Jadi lebih

baik kau jalan saja. Santai. Berpuisi dengan sepuluh jari.

Menyapa ibu yang lebih mencintaimu ketimbang gadis itu.

Ibu akan menemanimu sepanjang jalan. Rerumputan hijau 

di bentang lapangan memercikimu dengan embun. Pengurapan

bagi raja yang akan berperang melawan ketidakpastian.

Tak terbuai kau oleh tidur panjang. Tidur panjang

mengurangi separuh usiamu. Kini ia memudar tak lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun