Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara berkelompok di suatu daerah. Namun, KKN kali ini berbeda, yaitu KKN secara individu di desa masing-masing karena adanya pandemi covid-19.
KKN kali ini mengusung tema KKN Back To Village atau KKN Pulang Kampung yang dilaksanakan kurang lebih 45 hari dari tanggal 1 juli hingga 14 Agustus 2020. KKN Back To Village menyediakan beberapa Tematik untuk kegiatan KKN.Â
Karena saat ini masa pandemi covid-19 maka setiap kegiatan program KKN yang dilaksanakan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.Salah satu mahasiswa yang melaksankan KKN back to village yaitu Seruni Vebian Heksanayla dari kelompok KKN 48 UNEJ dengan mengusung tematik "Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Pananganan Covid-19".
"Di masa pandemi saat ini dengan tematik Inovasi Teknologi dan penanganan covid-19 maka saya menyusun program kerja yang dapat membantu mengisi waktu luang masyarakat di masa pandemi dengan memanfaatkan lahan rumah untuk budidaya vertikultur, selain itu hasil dari budidaya vertikultur sayuran dapat dikonsumsi sendiri tanpa harus membeli di pasar sehingga dapat menghemat pengeluaran. Selain itu saya juga menyusun program kerja upaya dalam pencegahan penularan covid-19 dengan pelatihan pembuatan handsanitizer yang memanfaatkan daun sirih merah di Desa Jambeanom dan juga jeruk nipis yang mudah sekali ditemukan. Selain itu ada juga pelatihan pembuatan masker kain"- Ujar seruni
Pembuatan wadah dan media tanam vertikultur ini dibantu oleh pemuda desa Jambeanom atau yang biasa disebut Kelompok Pemuda Kreatif (KPK). Pembuatan wadah media tanam vertikultur banyak jenisnya, diantaranya yaitu vertikultur dengan memanfaatkan limbah botol plastik, vertikultur bambu dan juga menggunakan polybag. Pemuda juga dibimbing dalam hal pembuatan media tanam serta cara penanaman dan perawatan tanaman vertikultur, hingga sampai panen sayuran.
"Selain bekerjasama dengan pemuda desa, saya juga bekerjasama dengan ibu-ibu Desa Jambeanom dalam pelatihan pembuatan masker kain dan Handsanitizer alami non alkohol dengan menggunakan daun sirih merah yang banyak sekali khasiatnya salah satunya sebagai antiseptik dan jeruk nipi sebagai antibakterial dan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Alasan saya mengadaan pelatihan pembuatan masker yaitu karena hampir sebagian besar masyarakat tidak menggunakan masker ketika keluar rumah dan banyak juga masyarakat yang belum tahu tentang handsanitizer. "-Ujar seruni
"Dengan adanya program kerja pelatihan budidaya vertikultur, seruni berharap dengan ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan semoga budidaya vertikultur di Desa Jambeanom dapat berkelanjutan, dan semoga masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 saat ini"-Ujar Seruni.