Mohon tunggu...
Seruan Hulu
Seruan Hulu Mohon Tunggu... Lainnya - Tokoh Publik

Errare Humanum Est Turpe In Errore Perseverare

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Jangan Ada Mayoritas dan Minoritas di Antara Kita

22 April 2021   17:49 Diperbarui: 12 Juli 2022   09:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi (Seruan Hulu)

Nama "Jozeph Paul Zhang" beberapa hari terakhir menjadi topik utama pembahasan di kalangan media dikarenakan pernyataannya yang dianggap menghina Nabi dan menyakiti umat Muslim.

Sontak potongan vidio pernyataannya tersebut pun mendadak heboh di media sosial.

Bullyan, cacian dan makian tentu saja menjadi hukuman sosial yang harus diterima Jozeph Paul Zhang setelah pernyataan konyolnya itu beredar, bahkan kini dengan terpaksa dirinya harus menjadi buronan aparat penegak hukum.

Kasus Jozeph Paul Zhang ini mengingatkan kita kembali tentang kasus-kasus penistaan agama yang pernah terjadi di negeri ini.

Tahun 2019, Abdul Somad pernah dilaporkan ke Polisi karena pernyataannya yang menghina simbol agama Kristen yakni Salib. Dan kala itu, jangankan sampai pada proses hukum, meminta maaf pun tidak ada dilakukan Abdul Somad sampai sekarang. Itu yang pertama.

Kedua, baru-baru ini Yahya Waloni kembali menyakiti umat Kristen melalui pernyataannya yang mengatakan bahwa isi Alkitab adalah palsu. Namun pernyataan Yahya Waloni tersebut seolah dibiarkan begitu juga, walaupun sebenarnya banyak yang tersinggung dan tidak terima atas penghinaan itu.

Muncul pertanyaan, kenapa teman-teman yang beragama Kristen tidak melaporkan Yahya Waloni? Ya, karena meskipun dilaporkan maka ujungnya sudah bisa ditebak, jangankan diproses tapi minta maaf pun tidak, sama seperti kasus Abdul Somad di poin pertama.

Sejatinya, tidak ada satupun orang yang terima ketika agama dan kepercayaannya direndahkan apalagi dihina. Baik itu Islam, Kristen (Protestan/Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu. Rasa sakitnya sama, tidak ada yang beda.

Bagaimana rasa sakit yang anda rasakan ketika agama dan kepercayaan anda dihina dan direndahkan, maka rasa sakit itu pula lah yang dirasakan oleh orang lain ketika agama dan kepercayaannya dihina.

Kembali pada topik pembahasan, penghinaan yang dilakukan Jozeph Paul Zhang dengan penghinaan yang dilakukan Abdul Somad dan Yahya Waloni adalah sama. Bedanya, Jozeph Paul Zhang menghina agama dan kepercayaan mayoritas, sementara Abdul Somad dan Yahya Waloni menghina agama dan kepercayaan minoritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun