Mohon tunggu...
Seruan Hulu
Seruan Hulu Mohon Tunggu... Lainnya - Tokoh Publik

Errare Humanum Est Turpe In Errore Perseverare

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika Karma Hoaks Menimpa Prabowo

21 Januari 2019   08:23 Diperbarui: 21 Januari 2019   08:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : siaran kompastv/dokpri

Saya mengikuti dengan serius debat perdana pilpres kemarin dan saya perhatikan dari gelagat Prabowo - Sandi saat memasuki arena debat terlihat kesombongan dan keangkuhan keduanya. Hal itu dapat dilihat dari senyum sinis Prabowo. Saya pun bertanya apa gerangan yang membuat Prabowo - Sandi begitu percaya diri saat memasuki medan pertempuran??

Jawabannya terbongkar saat keduanya meluncurkan pertanyaan mematikan kepada Jokowi - Amin, rupanya pertanyaan itulah yang menjadi senjata maut mereka. Baik Prabowo maupun Sandiaga, telah yakin dengan senjata yang mereka punya. 

Tafsiran mereka ketika senjata mustika itu dikeluarkan, maka Jokowi langsung KO. Tapi faktanya tidak demikian, bom yang mereka rakit dengan tujuan untuk dilemparkan kepada Jokowi malah meledak di bokong mereka sendiri.

Senjata maut berupa pertanyaan yang dikantongi Prabowo - Sandi hanya satu yakni soal Kepala Daerah, Gubernur, Bupati jika mendukung Jokowi maka kasusnya menguap. 

Sementara jika berlawanan dengan Jokowi maka mereka dikejar-kejar aparat. Seperti kasus Kepala Desa yang baru-baru ini ditangkap karena menyatakan dukungan dan ikut mengkampanyekan program kerja paslon 02.

Pertanyaan Prabowo ini sepintas mematikan Jokowi. Mengapa?? Karena narasi selama ini memang telah dibangun demikian oleh kubu Prabowo - Sandi sendiri. Opini pendukung mereka pun termakan narasi itu dan menganggap hal itu fakta.

Lalu apa tangkisan Jokowi?

Jokowi to the point "jangan menuduh-nuduh seperti itu Pak Prabowo, kalau ada bukti sampaikan kepada aparat dan laporkan. Jangan langsung grasak-grusuk menuduh sana-sini kemudian rame-rame melakukan konfrensi pers, misalnya tentang seorang wanita yang mukanya bengkak-bengkak lalu dibilang telah dianiaya. Padahal orang itu ternyata operasi plastik" balas Jokowi telak.

Jawaban Jokowi ini sangat telak, langsung mematikan langkah Prabowo - Sandi bagaikan rudal nuklir yang meledak di celana dalam si perakit bom itu sendiri dan saya lihat pendukung-pendukung Prabowo yang ada dibelakangnya diam dan tak berkutik.

Saat itu sebenarnya debat sudah bisa diprediksi bahwa Jokowi menang telak. Nah, mengapa Prabowo panik mendengar tangkisan Jokowi itu?? Karena serangan menohok dari Jokowi itu adalah fakta yang tak terbantahkan dan masyarakat juga sudah tau betul bagaimana Prabowo dan kroni-kroninya langsung melakukan konfrensi pers tentang muka bonyok Ratna Sarumpaet, padahal ketika ditelusuri ternyata hoax.

Setelah serangan balik mematikan ini dari Jokowi, saya lihat Prabowo kembali membangun serangan, tetapi sudah lunglai. Semangatnya sudah hilang 60%. Serangan balik pertama Jokowi itu cukup membuat Prabowo malu, ibarat ditelanjangi di depan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun