Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jelaga

13 Mei 2016   05:35 Diperbarui: 13 Mei 2016   07:01 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Google. Sumber: 9trendingtopic.blogspot.com

Langit hitam pekat adalah sisa air dalam semusim

Mengumpul  saat mendetak  tertumpah dalam tiris

Aku yang rebah semilir menggunting lipatan  iris

Pertiwi diambang miris bertutur tingkah setiap najis

Saat sepi  tak pernah diam hanya mati selalu membisu

Diruas hari semakin kusut  entah lagi kian melisut

Cacing cacing serakah selalu semarak di tanah tandus

Memakan dan memangsa, homo homini lupus

Nurani terpampang merupa slogan

Tiada menahan setiap godaan

Tak lebih sebuah negeri, ironi sebuah prahara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun