Aku bukan seorang wahai sekumpulan orang berandai
bertutur tentang  lumut yang  kering  dimusim basah
atau mati kelaparan ditengah lumbung lumbung  padi
dari sekian musim bertikai yang peduli akan nasib  negeri
Aku tidak berandai seperti kaum the man in the street
bisa berujar  lakon yang dramatis bait – bait yang berima
tetapi putik pucuk yang terpetik  berlarik sinis yang apatis
hidup yang tak berperi untuk jejak langkah semakin tidak peduli
Aku tidak berandaikan secangkir kopi menyeruput
di susur bibir  mendelik  pahit dan manis rasa yang ku tuju
bila  indah yang bersekutu  mengikat hati yang serumpun
sebab serumpun ilalang akan gemulai diayun bijak sang bayu
aku bukan seorang wahai yang selalu bijak berandai  kata
tengoklah  negeri  bukan dengan picing  mata membeliak
berkacalah pada  kopi yang menyisakan ampas  mengendap
yang tak akan nampak seperti  negeri utopia serupa imaji
@rskp, 26052016…   Jakarta