Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanak Buih-Buih Gelombang

16 Maret 2015   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


>Pada sepenggal hari yang tersisa
remuk serasa melantak butiran pasir
yang menghampar ketika jejak ku singgahi
membuat tapak getar ingin ku rendai

disimpang tiga ombakan mendera saga
tanpa berpaling wajah ku tantang dada
walau terhempas masih sempat tertangkup
demi nafas yang tertinggal sejengkal

hidup hanya serupa buih-buih gelombang
memutih kelak memijar pada gelembung
kadang tersangkut ke pucuk angin
lalu biasnya entah, raib meruah

masih beruntung tangan-tangan mengepal doa
merapal lantunan mantra penyigi
untuk hidup tak larung gelimangan
dalam menanak buih-buih gelombang>

___________________________

Salam....

@rskp,16-032015

Pic ilustrasi G+

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun