Mohon tunggu...
Bung Syam
Bung Syam Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup adalah kenyataan, terima kenyataan, dan hadapi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Ahok dan Kealphaan Umat Islam

10 November 2016   10:39 Diperbarui: 10 November 2016   10:46 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disamping itu ummat Islam harus waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi dibalik adanya fenomena-fenomena yang muncul khususnya fenomena tentang seorang figure kepemimpinan. Khususnya kepemimpinan yang berada pada level gubernur ke atas, kita harus benar-benar waspada, jangan sampai kita terlena dan tertipu dengan berbagai fenomena yang ditampilkan oleh seorang figure. Sehingga kita menjadi terlambat mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin bisa saja terjadi dibalik selimut indah yang menutupi sang figure.

Wahai ummat Islam rapatkan barisan, kuatkan tali persaudaraan khususnya sesama keyakinan dan umumnya terhadap sesama anak Bangsa, dan sesama ummat manusia, kuatkan keimanan dan pemikiran, samakan visi dan misi perjuangan sesama anak negeri, junjung tinggi moral dan etika (akhlakul karimah), dan perbaiki system atau model pembelajaran yang selama ini menghambat kemajuan ummat Islam sehingga tidak mampu menjawab tantangan zaman. Ummat Islam harus realistis melihat fenomena kehidupan anak negeri yang sudah hancur lebur moral dan etikanya, jangan memandang sebelah mata tentang hal ini, carilah sebab musababnya.

Ummat Islam dilupakan dengan persoalan-persoalan yang mendasar dari kehidupannya, dengan berbagai permainan politik yang sengaja atau tidak telah diciptakan oleh para penyembah dunia. Ummat Islam Indonesia punya gawe besar dan mendasar untuk perbaikan negeri ini, negeri ini telah hancur dan keropos dalamnya.

Apakah kita juga belum sadar mengenai kekeroposan ini, perhatikan tanda-tanda kehancuran sebuah Bangsa sebagaimana telah disebutkan dalam Al Qur’an, Indonesia telah memenuhi syarat sebagai Bangsa yang telah hancur atau tinggal menunggu kehancurannya. Jangan terlena dengan berbagai perkembangan pembangunan secara fisik, itu tidak bernilai di hadapan Tuhan jika tidak dibarengi dengan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.    

Tuhan manusia yang telah menghancurkan kaum Nabi Nuh juga Tuhan yang sama yang telah menghacurkan Bangsa-Bangsa yang telah dihancurkan oleh Tuhan karena pembangkangan dan kebejatan moral kaum Bangsa tersebut. Apa dikira Tuhan yang sekarang dizaman modern ini berbeda, padahal kita sama-sama tahu bahwa Tuahnya Nabi Adam As sampai hari kiamat ya cuma ada satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT), maka hukum Tuhan-pun akan berlaku sama untuk suatu Bangsa kapan saja dan dimana saja. Apa kita menunggu Tuhan menghancurkan kita semua baru kita tersadar setelah berada di alam kubur.

Yang tidak terima dan menentang dengan adanya nasehat dan peringatan cukup sebagai dasar dan bukti adanya sebuah pembangkangan sebagai makhluk yang berketuhanan, bila demikian halnya mereka telah memilih untuk menjadi teman setianya salah satu putra Nabi Nuh yang telah membangkang terhadap perintah dan peringatan Tuhan, yang akhirnya ditenggelamkan dengan datangnya banjir bandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun