Mohon tunggu...
Serafina Loveita
Serafina Loveita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Circuit of Culture is a Part of Circuit of Life

6 Maret 2021   15:41 Diperbarui: 6 Maret 2021   15:51 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Digitalisasi budaya merupakan hal yang memaksa kebudayaan dan segala aspek didalamnya berkembang lebih pesat. Memaksa, pada hal ini bukanlah suatu hal yang negatif, namun masyarakat diberi kemudahan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang tersedia pada masa kini. Tujuan dari digitalisasi budaya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas tentang pentingnya nilai-nilai yang dikandung cagar budaya. Pelestarian digital di masa ini ikut mendukung adanya pelestarian artefak dan cagar budaya di Indonesia. Pada era digital ini, artefak budaya didukung pelestariannya melalui media digital yang setiap harinya dapat diakses oleh khalayak luas. Contoh terdekat dan terkonkritnya adalah artefak budaya yang dapat ditinjau melalui situs Keraton Yogyakarta, melalui web kratonjogja.id/ragam. Keraton Yogyakarta sebagai salah satu cagar budaya di Indonesia, didalamnya terdapat banyak tradisi dan benda-benda simpanan artefak budaya yang dilestarikan. Banyak dari kita, bahkan orang pendatang luar kota maupun turis luar negeri ingin mengetahui secara singkat mengenai Keraton Yogyakarta. 

Melalui digitalisasi yang memiliki sistem database interaktif, Kraton Yogyakarta membuat situs yang dapat diakses semua orang. Dalam situs tersebut, kita dapat meihat sejarah, ragam, kepustakaan, aksara, dan kegiatan-kegiatan mendatang yang akan dilakukan oleh Kraton Yogyakarta. Program pembuatan situs ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat bagi khalayak luas yang ingin mengetahui maupun melakukan riset terhadap Kraton Yogyakarta. Dalam situs tersebut juga dijelaskan bahwa bangunan keraton dan artefak di dalamnya mutlak dipelihara sebagai upaya merawat sejarah bangsa. 

Tahapan pada metode digitalisasi artefak budaya meliputi tahap persyaratan konten (perspektif ahli cagar budaya), tahap persyaratan konten (sebagai perspektif pengguna/klien), konstruksi kerangka desain situs web, dan evaluasi. Artefak didalamnya juga dengan dukungan platform media yang lainnya dapat diketahui melalui situs yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta, di laman bagian ragam. Pada laman ragam di situs Keraton Yogyakarta menguraikan keris-keris, dengan gambar, asal-usul, dan ciri khas yang dimiliki oleh keris-keris tersebut. Selain keris, terdapat juga patung, alat-alat gamelan, dan batik-batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Perkembangan digitalisasi budaya ini sangat membantu banyak orang untuk belajar dan berkembang melalui ilmu-ilmu budaya yang sulit untuk dikunjungi pada masa kini. Dengan adanya situs yang mendukung, juga mendukung turis-turis asing yang ingin mendalami budaya dan segala kebendaan didalamnya, yang bermanfaat sebagai wawasan atau pengetahuan berbagai belahan dunia. Kecanggihan dan perkembangan ini patut untuk dipertahankan sebagai dukungan kajian kultural dan komunikasinya ke masyarakat luas. Artefak budaya dengan analisis digital yang sudah sangat mudah diakses menunjukkan bentuk Circuit of Culture.

Pada objektif hal ini, Keraton Yogyakarta mendukung bentuk "Circuit of Culture". Sebagai suatu bentuk kebudayaan tradisional dan segala bentuk yang kuno di dalamnya, Keraton Yogyakarta tidak mempertahankan budayanya yang primitif. Namun, Keraton Yogyakarta tetap mengikuti perkembangan zaman yang mempermudahnya untuk memperkenalkan segala produk budaya yang ada di dalam keraton. Hal ini merupakan suatu bentuk yang patut untuk diapresiasi, karena keduanya saling berdampingan. Budaya mengikuti perkembangan teknologi, begitu juga dengan teknologi yang mendukung perkembangan budaya yang telah lama ada di dunia. Artefak-artefak didalamnya merupakan suatu additional (tambahan) yang dipamerkan dan bukan untuk diperjual belikan. Penetapan "Circuit of Life" ini pasti sudah mulai berkembang di berbagai aspek kebudayaan yang lainnya. 

Daftar Pustaka

Keraton Yogyakarta: Karaton Nyayogyakarta Hadiningrat. www.kratonjogja.id. Diakses pada 6 Maret 2021, dari https://www.kratonjogja.id/ragam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun