Mohon tunggu...
Septi Putri Hardiyanti
Septi Putri Hardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNDIP Membagikan Tips Hemat Energi Listrik di Masa Pandemi dan Membuat Hand Sanitizer Otomatis di Desa Palon, Jepon, Blora

6 Agustus 2021   11:09 Diperbarui: 6 Agustus 2021   13:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palon, Jepon,  Blora -- Tanpa disadari, selama pandemi Covid-19 ini tagihan listrik warga mengalami pembengkakan. PLN mengutarakan bahwa terjadinya kenaikan tagihan listrik bukan dikarenakan kenaikan tarif listrik, akan tetapi akibat peningkatan penggunaan listrik. Oleh karena budaya hemat listrik sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Titin Nurul Arifa sebagai mahasiswa KKN Tim Undip II Periode 2021 membagikan tips-tips hemat energi listrik kepada Ibu-Ibu PKK dan masyarakat Desa Palon.

Program kegiatan dengan tajuk "Pemberdayaan Ibu-Ibu untuk mengurangi pembengkakan listrik dimasa pandemi Covid-19 dengan membagikan tips hemat listrik melalui media poster" ini dilaksanakan dengan cara bersosialisasi secara door to door dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan membuat video edukasi cara menghemat energi listrik melalui youtube. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat Palon. Materi yang disampaikan adalah mengenai pentingnya hemat listrik dan cara-cara untuk berhemat listrik. Ditambah pula dengan pemaparan cara memilih lampu yang hemat energi serta ramah lingkungan.

"Materinya bagus, kami jadi tau jika steker yang masih menancap masih mengonsumsi listrik" Ujar salah satu warga Desa Palon

Dengan adanya sosialisasi hemat listrik ini, diharapkan peserta dapat membiasakan diri untuk hemat energi dan membagikan tips-tipss hemat energi ke warga yang lain. Karena dengan hemat listrik, kita tidak hanya menghemat pengeluaran bulanan, namun juga menjaga kelestarian alam.

Tak hanya menimbulkan tagihan listrik melonjak pandemi juga menimbulkan  banyak permasalahan di banyak sektor seperti ekonomi, pendidikan,dan sosial. Oleh karena itu, pemerintah mulai membuka kembali sektor-sektor strategis agar dapat kembali produktif dan diharapkan masyarakat mampu melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Namun, adapatasi kebiasaan baru bukan merupakan hal yang mudah.

Menurut juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, ada dua hal yang harus menjadi perhatian daerah sebelum melaksanakan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Pertama, memastikan  seluruh masyarakat di daerah tersebut paham dan mampu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Untuk itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi secara terus menerus agar nilai-nilai ini terinternalisasi dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Kedua, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah harus melakukan kajian data yang teliti, yang detail bersama seluruh pakar, ahli dan tokoh masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing, untuk menentukan wilayah mana yang memungkinkan dibuka kembali. Sehingga, untuk menjadi masyarakat yang produktif dan terhindar dari Covid-19, pastinya ditentukan oleh kondisi masyarakat di masing-masing daerah. 

Menanggapi adanya kebijakan baru tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menantang para insinyur untuk menerapkan teknologi touchless.

"Jadi, yang akan booming pasca-COVID-19 adalah teknologi-teknologi di ruang publik yang berhubungan dengan menyentuh. Itu yang harus disesuaikan," ucapnya.

Oleh karena itu, mahasiswa Undip Prodi Teknik Elektro, Titin Nurul Arifa, berinisiatif untuk memperkenalkan teknologi touchless untuk mengurangi potensi penyebaran covid-19 ini melalui suatu produk hand sanitizer otomatis kepada perangkat desa dan guru SD di Desa Palon. Dispenser Hand Sanitizer ini terdiri atas enam komponen elektronik utama yaitu sensor infra merah, TIP 42C, pompa air DC, saklar switch on-off, baterai 18650, dan modul charger. Rangkaian tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam dispenser yang terbuat dari bahan dasar triplek.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun