Penulis : Hawa Putri
          Suci Dwi LestariÂ
           Octania Syika putri
Pendahuluan:
Di era digital yang terus berkembang pesat, dunia seakan tak lagi memiliki batas. Informasi mengalir dengan cepat, budaya asing masuk dengan mudah, dan interaksi lintas negara menjadi hal yang lumrah. Di tengah kemudahan ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional. Digitalisasi, meskipun membawa banyak manfaat, juga dapat mengikis nilai-nilai lokal dan budaya bangsa jika tidak dikelola dengan bijak.
Identitas nasional merupakan jati diri yang menjadi fondasi persatuan dan kebanggaan sebuah bangsa. Namun, arus globalisasi dan pengaruh budaya digital sering kali menciptakan dilema antara adaptasi teknologi dan pelestarian nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi tidak menggusur identitas nasional, tetapi justru menjadi alat untuk memperkuatnya.
Artikel ini akan membahas bagaimana membangun dan mempertahankan identitas nasional di tengah arus digitalisasi, dengan menyoroti peran teknologi sebagai peluang sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia.
Pembahasan:
Digitalisasi membawa perubahan besar pada pola komunikasi, informasi, dan budaya masyarakat. Di satu sisi, teknologi mempermudah akses informasi tentang budaya dan sejarah Indonesia, seperti melalui platform digital yang mempromosikan seni, adat, dan tradisi lokal. Namun, di sisi lain, arus globalisasi yang dibawa digitalisasi juga memunculkan ancaman berupa penyebaran budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai lokal.
Menurut penelitian Badan Pusat Statistik (BPS), penggunaan internet di Indonesia meningkat tajam dalam satu dekade terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin bergantung pada teknologi digital untuk berbagai aspek kehidupan. Namun, tanpa penguatan nilai-nilai kebangsaan, generasi muda dapat kehilangan kesadaran akan pentingnya identitas nasional.