Mohon tunggu...
Nabila Nur Septiani
Nabila Nur Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Konten mengenai program pengabdian masyarakat KKN-T di Desa Cibanteng, Kabupaten Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN-T IPB University Gelar Praktik Langsung Pembuatan Ekoenzim dari Sampah Kulit Jeruk bersama Warga Desa Cibanteng

28 Juli 2022   11:10 Diperbarui: 28 Juli 2022   11:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah rumah tangga yang dihasilkan terus meningkat di seluruh dunia. Sebagai upaya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University di Desa Cibanteng menggelar praktik langsung pengolahan sampah organik dan pembuatan ekoenzim bersama warga RT 5 RW 8 Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Adapun ekoenzim yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pewangi ruangan, pembersih kamar mandi, serta campuran sabun cuci piring.

Tim KKN-T Desa Cibanteng yaitu tim BogorKab37 terdiri dari sepuluh mahasiswa yang berasal dari tiga program studi yang berbeda, yaitu Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Agronomi dan Holtikultura, serta Arsitektur Lanskap. Adapun tim BogorKab37 beranggotakan Hajar Nur Asya Ulpah, Nugroho Aryo Samudro, Nafi'an Alaydi, Syifa Izzatul Fadhilla, Istilah Utami, Nabila Nur Septiani, Iqbal Ramdani, Hanifaty Fadhilah, Fikri Aldi Dwi Putro, dan Dwiky Fachrido dibawah bimbingan Farida Ratna Dewi, M.E., AWP selaku dosen dari program studi Manajemen.

Salah satu mahasiswa KKN-T tim BogorKab37, Nabila menerangkan bahwa ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai cairan serba guna untuk rumah tangga. Tidak seperti pupuk pada umumnya, cairan ekoenzim beraroma wangi sehingga cocok untuk digunakan di dalam rumah.

"Pengolahan sampah organik diperlukan untuk memanfaatkan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga di Desa Cibanteng. Apalagi sampah rumah tangga di Desa Cibanteng didominasi oleh sampah organik, sehingga pembuatan cairan ekoenzim diharapkan dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi produk yang berguna bagi rumah tangga" ucap Nana selaku ketua RT 5.

Warga RT 5 RW 8 Desa Cibanteng antusias dengan kegiatan pelatihan ini karena dapat mempraktikan pembuatan ekoenzim secara langsung. Selain itu cairan ekoenzim yang sudah dibuat oleh warga dapat langsung dibawa ke rumah dan dapat digunakan setelah diproses selama tiga bulan. Warga menyambut baik hal tersebut karena cairan ekoenzim dapat digunakan sebagai pengganti cairan pembersih rumah dan pewangi ruangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun