karena senior yang sudah disibukan dengan pekerjaanya dan males untuk mentraining junior mereka sering memberikan data yang tidak jelas dan tidak mengajari lagi. Terkadang jika junior banyak bertanya mereka malah marah dan memaki-maki junior karena dianggap mengganggu pekerjaan mereka.
5. menyuruh junior kerja lembur tanpa dibayar
seringkali junior dipaksa lembur tanpa dibayar untuk membantu menyelesaikan target senior. Cara licik ini disiasati dengan absen pulang tepat waktu dan kembali lagi ketempat kerja masing-masing. Lemburan ini bukan hanya 15 menit atau 30 menit, tapi bisa mencapai 1 sampai 2 jam, sampai targait senior tercapai dan setelah itu mereka digaji biasa tanpa itungan lembur.
Kasus-kasus tersebut sangat berakibat buruk bagi karyawan baru. Mereka dirugikan dari segi tenaga waktu dan materiil. Jika itu terjadi pada anak SMK/SMA yang baru lulus dan pengalaman pertama bekerja. Mereka bisa tertekan dan merasa tidak kerasan dalam bekerja sehingga mereka memilih memenggundurkan diri sebelum kontrak kerja berakhir. Yang lebih parahnya lagi mereka bisa trauma berkepanjangan dan takut untuk bekerja lagi.
Untuk mencegah bullying dan senioritas di lingkungan pabrik terjadi, yang pertama yaitu selalu menjaga komunikasi dan tingkah laku yang baik dengan senior. Kemudian sebisa mungkin menghindari konflik atau menghindari melakukan hal-hal yang bisa menyinggung hati senior. Yang ketiga selalu tampilkan kemampuan terbaik dan bekerjalah sebaik mungkin sesuai yang telah diajarkan senior. Dan yang terakhir seharusnya dari pihak perusahaan/pabrik lebih diperketat pengawasannya dan tidak memihak kepihak manapun.