Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Awan yang Terputih

20 Oktober 2021   18:52 Diperbarui: 20 Oktober 2021   19:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://pin.it/1UOnR5U

Awan yang Terputih


Karya : Septian D. Arianto

Unta menderu, menginjak gurun dan menebar debu
Debu dihembus bayu seakan menaikkan suhu
Suhu menguapkan tirta dari hilir sampai hulu
Hulu letih merintih sedih sehingga berputar selalu

Akan abadi kasih-Mu yang telah berbenih
Maha Suci Tuan menitah insan yang terpilih
Sehingga mudah diutus awan yang terputih
Sedapatnya tauladan hinggap di segenap jiwa yang serupa serpih

Awan yang terputih begitu mujur akan nasibnya
Anugerah terindah untuk diterjang dua cahaya
Titah fitrah untuk menyelubungi kekasih purnama
Dari sekadar tirta membasah bumi menjelma sebongkah suci mega

Surya menyaksikan kita dari Adam turun dari surga
Sembari menunggu Israfil membunyikan sangkakala
Kini aku sudah di depan pintu rumah Isa yang menyambutku dengan jamuannya
Dan kita kelak akan berjumpa pada taman nirwana

Sidoarjo, 20 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun