Awan yang Terputih
Karya : Septian D. Arianto
Unta menderu, menginjak gurun dan menebar debu
Debu dihembus bayu seakan menaikkan suhu
Suhu menguapkan tirta dari hilir sampai hulu
Hulu letih merintih sedih sehingga berputar selalu
Akan abadi kasih-Mu yang telah berbenih
Maha Suci Tuan menitah insan yang terpilih
Sehingga mudah diutus awan yang terputih
Sedapatnya tauladan hinggap di segenap jiwa yang serupa serpih
Awan yang terputih begitu mujur akan nasibnya
Anugerah terindah untuk diterjang dua cahaya
Titah fitrah untuk menyelubungi kekasih purnama
Dari sekadar tirta membasah bumi menjelma sebongkah suci mega
Surya menyaksikan kita dari Adam turun dari surga
Sembari menunggu Israfil membunyikan sangkakala
Kini aku sudah di depan pintu rumah Isa yang menyambutku dengan jamuannya
Dan kita kelak akan berjumpa pada taman nirwana
Sidoarjo, 20 Oktober 2021