Mohon tunggu...
Septian Bagus
Septian Bagus Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Akuntansi

21 Mei 2019   21:35 Diperbarui: 22 Mei 2019   09:51 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Bagus Septian

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Prodi S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen pengampu : Sri Dewi Wahyundaru,SE.,M.Si.,Ak.,CA

E-mail : sridewi@unissula.ac.id

Reformasi keuangan negara Republik Indonesia dilakukan dalam rangka menegakkan dan membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), sudah dimulai sejak dikeluarkannya paket regulasi berupa Undang-Undang (UU) yang mengatur tentang keuangan negara (UU Nomor 17 Tahun 2003), perbendaharaan negara (UU Nomor 1 Tahun 2004) dan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara (UU Nomor 15 Tahun 2004). Pemerintah melakukan perbaikan secara berkesinambungan dan konsisten melalui peningkatan akuntabilitas keuangan negara melalui akuntansi dan pelaporan keuangan sesuai dengan international best practices yg disesuaikan dengan kondisi indonesia

Paket UU tersebut telah mengamanahkan pemerintah untuk menerapkan akrual basis akuntansi selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak UU tersebut disahkan, yang artinya adalah pada tahun 2008. Kenyataannya mundur 2 (dua) tahun, dimana pada tahun 2010 barulah diterbitkan regulasi turunan berupa Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2010 yang menggantikan PP 24 Tahun 2005, PP 71 Tahun 2010 ini mengatur tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang terdiri dari 2 (dua) lampiran, lampiran 1 mengatur SAP berbasis akrual dan Lampiran 2 mengatur SAP berbasis kas menuju akrual. SAP berbasis akrual dapat dilakukan secara bertahap, dan paling lambat untuk pelaporan keuangan tahun 2015 Pemerintahan Pusat mau pun Pemerintahan Daerah.

Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintahan daerah :

  • Komitmen Pimpinan Instansi Dalam teori total quality management, keberhasilan kepemimpinan ditunjukkan dengan adanya interaksi positif antara pimpinan puncak, manager divisi dan karyawan. Interaksi menunjukkan kerjasama satu sama lainnya dalam menangani masalah organisasi. Para manager divisi berperan penting mengkomunikasikan aktivitas organisasi yang akan dilaksanakan kepada sesama manager dan kepada bawahan.
  • Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi memiliki pengertian yang sama dengan capability (kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS, bahwa kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatannya. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum berarti kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang PNS berupa pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan perilaku (behavioral and attitude), yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya (Mustopadidjaja, 2002).
  • Penggunaan Aplikasi Akuntansi Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja instansi pemerintah daerah adalah pemanfaatan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi direspons oleh organisasi dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi komputer atau website. Sistem informasi yang didukung teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah bagi SKPD/SKPKD jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif. Konsep variabel penggunaan aplikasi akuntansi, diambil dari berbagai teori teknologi informasi. Faktor-faktor yangdapat dipertimbangkan dalam menentukan sistem informasi akuntansi menurut Laudon (Husein dan Wibowo, 2000, h.317) adalah ketelitian dan keamanan.
  • Diklat/Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Pendidikan dan pelatihan adalah suatu usaha pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan (Hasibuan, 2003). Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan fokus kepada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan/instansi pemerintah saat ini dan masa yang akan datang. Pengembangan karyawan sangatlah penting sebagai tuntutan dari pekerjaan atau jabatan.
  • Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menduduki peran sentral dalam menentukan keberhasilan penerapan SAP (Indriani, 2013). Simanjuntak (2010) mengungkapkan "akuntansi berbasis akrual mampunyai berbagai kendala, antara lain adalah adanya pilihan atas berbagai penilaian, pengakuan, dan pelaporan atas aset, kewajiban, dan ekuitas. Kendala lain dari akuntansi berbasis akrual adalah kompleksitas dari sistem pencatatan sehingga sangat diperlukan ketersediaan SDM yang kompeten."

Sumber :

journal.unpak.ac.id

journal.uinjkt.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun