Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Digital Yuan, Menantang Hegemoni US Dollar dan Fintech Dunia

8 Oktober 2021   18:16 Diperbarui: 31 Maret 2022   03:11 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : reuters.com

Globalisasi yang melaju pesat terus membawa konsekuensi dan disrupsi. Setelah cryptocurrency memberi kejutan besar bagi tatanan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak negara yang awalnya skeptis mulai mempertimbangkan digitalisasi mata uang nasionalnya.

Salah satu negara terdepan adalah China, yang telah melakukan riset sejak 2016 dan uji coba penggunaan secara publik digital yuan atau e-CNY sejak April 2020 lalu. Masa percobaan terus dilakukan hingga saat ini dengan berbagai skenario transaksi penggunaan e-CNY.

Ambisi besar memang dicanangkan pada proyek digital yuan. Mata uang ini akan di desain untuk dapat menjadi mata uang domestik dan internasional (cross border) yang cepat dan efisien. Bahkan Februari lalu, China menyatakan telah bekerjasama dengan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), perusahaan global yang terdepan dalam bidang cross border payment provider.

Beberapa analis internasional pun memperkirakan bahwa aksi China yang cukup getol mengembangkan digital yuan akan menjadi langkah penting untuk menggoyahkan hegemoni US Dollar yang selama ini menjadi mata uang paling berharga di dunia.

Namun menariknya, pemerintah China menjalankan proyek mata uang digitalnya ini tetap dengan gayanya yang bertangan besi. Digital yuan rencananya akan diterbitkan dan dikontrol langsung oleh People's Bank of China (PBOC) atau Bank Sentral China.

Secara tidak langsung nantinya PBOC akan berhadapan dengan raksasa financial technology (fintech) raksasa seperti Alipay dan WeChat Pay yang selama ini saat ini menguasai 90% pasar digital wallet di China. Banyak pihak memandang, proyek digital yuan ini salah satu langkah Beijing untuk mengerem duopoli raksasa fintech di negeri tirai bambu.

Dengan segala pro dan kontra, menarik untuk dilihat sejauh mana sepak terjang digital yuan di dalam negeri China hingga ingin meruntuhkan hegemoni US Dollar.

Mengekang Fintech

Sebelum jauh berbicara bagaimana ambisi digital yuan untuk mendunia, mata uang yang juga biasa disebut renmibi ini harus menghadapi dinamika politik di dalam negeri.

Bukan rahasia lagi, pemerintah China sangat keras terhadap industri teknologi yang notabene berkembang sangat pesat dan mendunia. Di Tiongkok, ada 2 perusahaan teknologi yang sangat dominan dan memiliki kekuatan besar di sektor finansial, yaitu Ant Group dan Tencent Holding.

Ant Group adalah induk usaha Alibaba, perusahaan perdagangan yang telah mendunia. Selain itu juga mengelola digital wallet terbesar di China yaitu Alipay dan bank digital yang bernama MY Bank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun