Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Sea Group, Induk Shopee yang Disebut sebagai "Thanos"

31 Maret 2021   16:16 Diperbarui: 5 April 2022   09:26 28025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: wallpapercave.com/Avengers Movie

Siapa yang tidak tahu Shopee? marketplace bernuansa oranye dan identik dengan promo gratis ongkirnya ini melesat begitu cepat. Startup asal Singapura ini baru masuk di Indonesia pada tahun 2015, dan sukses menjadi rival berat "sang raja lokal" Tokopedia.

Di belakang Shopee adalah Sea Group atau nama resminya Sea Limited (Ltd.), perusahaan yang memperkenalkan dirinya sebagai "a global consumer internet company". Baru didirikan oleh Forrest Li sejak 2009, Sea Ltd kini telah menjelma menjadi raksasa teknologi di Asia Tenggara, dengan menggarap pasar e-commerce, gaming, ride hailing, food delivery, hingga digital finance.

Melihat kekuatan dan kecepatan ekspansi Sea Group, baru-baru ini dalam wawancara dengan Reuters, co-founder East Ventures menyebut Sea Group sebagai "Thanos"-nya Asia Tenggara. Wow...

Siapa Sebenarnya Sea Group?

Sea Group memiliki lini bisnis yang sangat beragam sebagaimana disebutkan sebelumnya, namun uniknya, bisnis awal Sea adalah game developer.

Semua berawal dari Forrest Li yang membentuk Garena di Singapura untuk mengembangkan mobile game bertema battle royale bernama "Free Fire" di tahun 2009. Game yang bisa dibilang mirip dengan PUBG itu laku keras dan Forrest Li beserta timnya mampu dengan cepat mengembangkan bisnisnya.

Selain memperbesar lini bisnis game dan eSports, ekspansi Sea Group berlanjut dengan melahirkan Shopee. Marketplace yang didirikan tahun 2015 ini tidak main-main langsung melebarkan sayapnya hampir di semua negara Asia Tenggara.

Kini Shopee telah mampu unggul di pasar e-commerce di Asia Tenggara, bahkan mampu mengalahkan Lazada yang notabene dibackup oleh Alibaba.

Tidak berhenti di situ, Sea Group juga mengembangkan ShopeeFood (food delivery), Sea Money (digital finance), dan Ryde (ride hailing). Lagi-lagi, tidak puas hanya di Singapura, namun juga mulai merambah ke negara-negara tetangga.

Kok bisa Sea Group bisa sangat agresif?

Investor dibalik Sea Group ternyata juga bukan pemain biasa. Salah satunya adalah Tencent Holdings Ltd, perusahaan konglomerasi teknologi asal China, yang juga merupakan salah satu dari 10 perusahaan dengan market cap terbesar di dunia. Well... well...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun