Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS tahun ini sedikit berbeda dengan program KKN UNS biasanya, Program KKN UNS tahun ini mengusung berbagai tema besar mengenai Covid 19.
KKN yang semula dilaksanakan secara berkelompok kemudian dialihkan menjadi KKN Individu. Pelaksanaan KKN pun tidak hanya dilakukan di Kota Surakarta, namun tersebar di semua kota asal mahasiswa
Sistem KKN yang sebelumnya berupa pengabidan langsung kepada masyarakat berubah menjadi kegiatan sosialisasi dan kampanye pencegahan Covid 19 dengan cara daring.
Meski demikian, terdapat program kerja yang memerlukan terjun langsung ke masyarakat namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah
Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN UNS Tanggap Covid 19 ialah Septiana Asmarawati (NIM H0417066), Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Dr. Drajat Tri Kartono M.Si (NIP. 196601121990031002). KKN dengan judul  "Supporting Pemahaman Masyarakat dan Ketahanan Pangan dalam Pendemi Covid-19 di Dukuh Babadan RT 03/ RW 01 Desa Kalang, Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan" ini dilaksanakan mulai tanggal 3 Mei 2020 sampai 1 Juli 2020.
Program kerja dilaksanakan dengan membagikan informasi berkaitan dengan supporting pemahaman masyarakat mengenai Covid 19, bagaimana pola hidup sehat di tengah pandemi covid 19 dan edukasi mengenai new normal. Informasi tersebut dibagikan secara daring menggunakan bantuan media sosial seperti instagram dan whatsapp.
Selain itu peserta KKN juga memberikan edukasi mengenai cara membuat handsanitizer sendiri dan membagikan handsanitizer kepada masyarakat
Kegiatan KKN juga dilakukan dengan memfasilitasi masyarakat dengan menyediakan bak cuci tangan yang tersebar di titik-titik tertentu sekitar tempat tinggal mahasiswa, seperti posko keamanan, masjid dan di persimpangan jalan. Mahasiswa juga melengkapi bak cuci tangan dengan pamflet mengenai bagaimana cara mencuci tangan yang benar.
Di berbagai kesempatan, mahasiswa juga mengajarkan kepada masyarakat cara mencuci tangan sesuai anjuran.
Mengenai program kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membuat pupuk organik cair (POC) dari air cucian beras. Kegiatan edukasi dilakukan melalui whatsapp group dan kunjungan ke rumah masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa.
Air cucian beras dipilih sebagai bahan baku POC selain mudah didapat namun juga biasanya air cucian beras dibuang begitu saja oleh warga, padahal air cucian beras memiliki kandungan yang luar biasa untuk tanaman.
Ibu Rumini, salah satu petani di Dukuh Babadan RT 01 RW 03 Desa Kalang mengaku merasa senang karena dengan adanya sosialisasi pembuatan POC dari air cucian beras dapat dimanfaatkan petani dengan begitu dapat menekan biaya usahataninya.