Mohon tunggu...
Eka Tanjung
Eka Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Wisata Eropa

Sahabat Wisata Eropa | Pemilik Tour Serbalanda | Tetap Semangat Jangan Kasih Kendor |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Giethoorn, Wisata Romantis Belanda

11 Juli 2015   08:19 Diperbarui: 11 Juli 2015   08:19 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Giethoorn 02"][/caption]Giethoorn kampung unik dengan parit berkelok-kelok belum banyak dikenal wisatawan Indonesia. Pelancong dari China sudah terlebih dahulu menginjakkan kakinya di kawasan sunyi, damai di Overijssel nan indah ini.

Eka Tanjung berkesempatan mengunjungi Giethoorn tempat yang indah itu 9 Juli 2015 ini bersama dua kawan. Bari Muchtar, penyiar Radio SKS Belanda dan Parlindungan Marpaung, motivator ulung dari Bandung. Bagi Bari, ini adalah kunjungannya ke dua. Pertama kali pada tahun 2008 bersama Gerda sang istri mengantar Sri Harsini kawan dari Solo Indonesia yang sedang berkunjung ke Belanda. Walau demikian lawatan kali ini lebih istimewa bagi Bari karena dia lebih bisa menikmati dan menghargai keindahan alam sepanjang kanal 7 km itu. Bari membawa kesan lebih baik lagi dan berjanji pasti akan kembali lagi.

Bagi sang motivator, Parlindungan, ini adalah lawatan pertama. Dia merasa tercengang dengan keindahan alam yang ditawarkan oleh kawasan yang beda dari yang kita biasa..

Setiap kakinya melangkah satu meter, tidak hentinya dia mengatakan bahwa tempat ini sebenarnya mirip dengan lokasi di Bandung, kota tempat tinggalnya. Sama-sama indah, tapi dengan beberapa perbedaan saja. Menurutnya Giethoorn sedikit lebih rapih, bersih dan tempatnya bebas kendaraan bermotor. Kita hanya menemukan sepeda dan perahu air sebagai alat angkut. “Walaupun menggunakan motor namun nyaris tidak berbunyi. Jadi terasa heningnya dan juga suara burung bisa terdenga dengan jelas.”

[caption caption="Giethoorn 03"]

[/caption]

Faktanya memang tidak bisa dipungkiri. Penulis, Bari dan Parlindungan berjalan berbarisan di jalan setapak di sepanjang daerah air yang hijau itu. Keindahannya menyihir kita ke alam khayal masing-masing. Namun ketika kami sama-sama kelelahan di pertengahan jalan, sejenak bertukar alam khayal. Ternyata kita sama-sama rindu untuk bisa kembali ke tempat itu. Dan akan kembali dengan sang buah hati.

Tempat dimana kita tidak perlu keluar uang sepeserpun untuk bisa menikmatinya. Mobil bisa bebas diparkir tanpa pungutan, tidak ada gerbang masuk tempat membeli karcis. Hanya saja kalau ingin menyewa perahu motor, akan dikenali 12 euro satu jam untuk empat penumpang. Sisanya kami tidak perlu membeli makanan karena sedang berpuasa.

Kami pasti akan kembali ke tempat ini. Dan yang pasti kalau datang lagi, tidak kan sendirian. Lokasi ini terlalu romantis untuk disambangi sendirian. Tampaknya kunjungan berikutnya Bari, Parlin maupun penulis akan membawa pasangan masing-masing. Semoga terlaksana, amiin.

Bila kawan baik yang tinggal di Belanda, maupun di Indonesia ingin berkunjung ke Giethoorn, merasakan sentuhan romantis dan keindahannya, Serbalanda siap memfasilitasi lawatan kawan. Dengan paket, pilihan penginapan, makanan dan transportasi yang paling pas dan murah. Kami memiliki jaringan resmi yang mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keramahan. Serbalanda.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun