Mohon tunggu...
Senobius Mbasu
Senobius Mbasu Mohon Tunggu... "Menulis adalah bagian dari keindahan"

"Biarlah Orang Bijak Mendengar dan Menambah Ilmu, dan Orang yang Berpengertian Memperoleh Bahan Pertimbangan." (Amsal 1:5)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus: Sang Paus dari Selatan yang Mengguncang Dunia

21 April 2025   20:50 Diperbarui: 21 April 2025   21:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Paus Fransiskus (Wikipedia)

Di sebuah sudut kota Buenos Aires, pada 17 Desember 1936, lahirlah seorang anak dari keluarga imigran Italia yang kelak akan mengguncang dunia dengan keteladanan, kesederhanaan, dan keberanian moralnya. Namanya Jorge Mario Bergoglio, namun dunia mengenalnya sebagai Paus Fransiskus, Paus pertama dari benua Amerika Latin, pertama dari ordo Yesuit, dan pertama yang memilih nama dari Santo Fransiskus dari Assisi.

Namun, jauh sebelum ia mengenakan jubah putih kepausan, Jorge muda adalah pemuda biasa yang menghidupi kehidupan keras kelas pekerja. Ia pernah bekerja sebagai penjaga bar, petugas kebersihan, bahkan teknisi laboratorium. Hidup membentuknya menjadi pribadi yang dekat dengan orang kecil dan memahami getirnya perjuangan rakyat biasa.

Pada usia 21 tahun, hidupnya nyaris terhenti akibat infeksi paru-paru yang parah. Sebagian paru-parunya harus diangkat. Tapi justru dalam sakit, ia menemukan panggilan hidupnya menjadi pelayan Tuhan.

Jejak Yesuit dan Kepemimpinan Awal 

Tahun 1958, ia bergabung dengan Serikat Yesus, ordo yang dikenal karena disiplin intelektual dan pengabdiannya pada pendidikan serta keadilan sosial. Sebagai imam Yesuit, Jorge mengajar sastra dan psikologi, namun juga memimpin dalam keheningan.

Pada 1973, ia dipercaya menjadi Provinsial Jesuit Argentina di tengah gejolak kediktatoran militer. Dalam masa-masa itu, ia menyimpan banyak luka bangsa, dan dalam diamnya, ia belajar bagaimana berdiri kokoh di tengah badai.

Dari Buenos Aires Menuju Vatikan 

Tahun demi tahun, namanya menanjak. Dari Uskup Auksilier hingga Uskup Agung Buenos Aires, Bergoglio dikenal bukan karena kemewahan, melainkan karena keengganannya terhadapnya. Ia menolak tinggal di kediaman resmi keuskupan, memilih naik bus umum, dan memasak makanannya sendiri.

Pada 2001, ia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II. Namun saat Konklaf 2005, ia kalah suara dari Kardinal Joseph Ratzinger yang terpilih sebagai Paus Benediktus XVI. Banyak yang mengira Bergoglio telah selesai. Tapi sejarah berbicara lain.

Delapan tahun kemudian, pada 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio berdiri di balkon Basilika Santo Petrus, mengenakan jubah putih sederhana, dan mengucapkan salam pertamanya sebagai Paus Fransiskus. Dunia menyambutnya dengan kehangatan. Ia menunduk, meminta umat mendoakannya. Gestur yang menjadi ciri khasnya: rendah hati dan membumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun