Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dalam Alkitab Boleh Berbohong untuk ...

31 Juli 2021   20:14 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:45 18292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita bicara tentang "berbohong" atau "berdusta" maka pasti kita tahu bahwa Alkitab melarang hal itu secara jelas, karena di mulai dari pribadi Allah yang adalah benar, karena Allah benar maka  tidak mungkin berbuat dosa termasuk kebohongan atau dusta.

Bahkan Allah juga menyampaikan hal itu melalui firmanNya dalam kitab imamat "janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta...", juga dalam perjanjian baru kitab Efesus 4:25 mengatakan : "karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota". Oleh karena itu kebohongan  adalah sesuatu yang tidak boleh di lakukan oleh orang kristen.

Tetapi bagaimana kebohongan untuk tidak berbuat suatu kejahatan yang lebih tinggi dari pada kejahatan lainnya, apakah itu juga melanggar karakter Allah ? jelas melanggar karena Allah tidak menginginkan kita berbuat kejahatan, tetapi yang perlu diingat Allah juga akan menghukum orang yang berbuat kejahatan yang lebih tinggi dari pada yang lainnya, misalnya : Kasus membunuh tentu hukumannya berbeda dengan mencuri, dan sulitnya terkadang kita tidak bisa menghindar dari masalah ini sehingga kita harus memilih untuk berbuat kejahatan lebih besar atau kejahatan yang lebih kecil. Berbohong jelas adalah kejahatan tetapi lebih baik berbohong dari pada melakukan kejahatan yang lebih besar lagi.

Dan hal ini yang dinyatakan dalam Alkitab. Misalnya kasus bidanya Sifra dan Puah. Firaun, raja Mesir meminta para bidan tersebut untuk membunuh bayi laki-laki orang Israel untuk mengurangi keturunan mereka di Mesir, tetapi karena bidan-bidan tersebut takut akan Allah, maka mereka tidak melakukannya. Lalu Firaun memanggil (wah itu pasti bahaya kalau melanggar titah raja) tetapi apa yang mereka katakan : Perempuan Ibrani lebih kuat dari pada perempuan Mesir sehingga sebelum bidan datang mereka sudah melahirkan maka tidak bisa lagi di bunuh karena orang tuanya sudah tahu bahwa bayinya hidup. Jelas itu adalah suatu kebohongan. Tetapi lebih baik mereka berbohong melakukan kejahatan kecil, dari pada mereka harus membunuh, melakukan kejahatan yang lebih besar, dan apa yang Alkitab katakan : Allah memberkati mereka, berarti Allah menghendaki mereka untuk tidak berbuat kejahatan yang lebih besar.

Lalu kasus lainnya adalah kebohongan Rahab yang telah menyembunyikan dua orang mata-mata dalam kitab Yosua, jelas itu adalah suatu kebohongan tetapi yang Rahab lakukan itu baik dalam pandangan Allah karena Rahab tahu bahwa Isarel akan berkuasa atas tanah Kanaan termasuk Yerikho maka dalam kitab ibrani dia juga di anggap sebagai pahlawan iman seperti yang di lakukan Abraham, wah hebat.

Memang kita tidak boleh berbohong, tetapi pada waktu kita di perhadapkan dengan dua pilihan kejahatan seperti ini, maka berbuat kejahatan yang lebih kecil itu jauh lebih baik dari pada membiarkan kejahatan besar terjadi, dan saya punya pengalaman akan hal ini.

Suatu waktu ada segerombolan pemuda dengan membawa besi, kayu mencari seseorang yang saya tahu akan rumahnya. Lalu mereka datang kepada saya tanya di mana rumahnya ? saya katakan maaf saya orang baru di sini, saya tidak tahu di mana rumahnya ?

Mungkin orang akan katakan pada saya sebaiknya tidak boleh berbohong, karena kalau Allah tidak menghendaki maka pemuda yang di cari itu tidak akan terjadi apa-apa, tetapi saya tidak tahu apa yang terjadi kedepan, maka lebih baik saya memilih berbuat kejahatan yang kecil dari pada harus berbuat kejahatan yang lebih besar (kalau sendainya terjadi apa-apa dengan pemuda tersebut, tentu saya akan merasa lebih bersalah).

Jadi kalau kita melihat di sini kita harus berusaha berbuat benar seperti yang Allah mau, tetapi pada waktu di perhadapkan dengan pilihan yang sulit maka buatlah keputusan yang kejahatannya kecil dari pada keputusan yang punya dampak kejahatannya lebih besar. Tuhan Memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun