Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Doktrin Sorga

8 Mei 2021   13:21 Diperbarui: 8 Mei 2021   13:28 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita berbicara tentang sorga maka yang perlu di ingat bahwa sorga itu adalah suatu tempat bukan suatu kedaan atau pemikiran. Sorga itu adalah  suatu tempat di mana Allah mendiami secara penuh.  

Matius 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga. Berarti Allah mendiami akan sorga dan mendiaminya secara penuh. Yesaya 66:1 juga berkata : Beginilah firman TUHAN: Langit (syamayim) adalah takhta-Ku. Berarti Sorga itulah tempat Allah.

Tetapi pertanyaan yang menarik apakah orang yang mati di dalam Kristus langsung masuk ke sorga atau masih berada di tempat perantara. Kalau kita melihat pada beberapa Firman Tuhan maka menunjukan bahwa orang mati itu langsung menuju ke sorga.

Misalnya : 2 Korintus 5:1 - "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia".  Jadi Rasul Paulus meyakini bahwa pada waktu kita mati kita langsung menuju ke Sorga.

Inipun sama dengan perkataan Tuhan Yesus kepada salah seorang penjahat yang bertobat. Tuhan Yesus katakan : Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus. Firdaus di sini menunjukan Sorga / tempat kediaman Allah (bndk 2 Kor 12:4). Berarti orang yang mati di dalam Kristus langsung menuju ke Sorga

Pengkhotbah 12:7 juga mengatakan hal yang sama : Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakanNya. Jadi dalam ayat ini pengkhotbah menyakini bahwa pada waktu kita mati maka kita akan kembali kepada Allah. Dan keyakinan  ini pun  telah di alami oleh Elia dan Henokh karena di katakan bahwa mereka terangkat ke sorga, bukan tempat perantara.

Oleh karena itu kita semua yang berada dalam Kritsus tentu akan sangat berbahagia karena pada waktu kita mati maka kita langsung menuju ke sorga bersama dengan orang percaya lainnya dan Allah Tritunggal yang mendiami sorga secara penuh. Sama seperti kerinduan Paulus dalam 2Kor 5:8b: 'terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan'.

Tetapi bagaimana dengan hari penghakiman  karena dalam 1 Tesalonika 4:16-17  berkata "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Dari ayat ini kita melihat bahwa nanti pada saat hari penghakiman baru orang yang percaya kepada Yesus di angkat (ke Sorga).

Tentu kita semua sadar tidak mungkin Alkitab itu bertentangan satu dengan yang lain dan tidak mungkin juga tulisan Paulus itu bertetangan satu dengan yang lain. Lalu bagaimana mengharmoniskannya ?

Berpijak dari Pengkhotbah 12:7 yang mengatakan  : Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakanNya. Maka kita tahu pada waktu kita mati maka Roh orang percaya menuju ke sorga. Karena Roh tidak bisa di batasi oleh tempat / kuburan pada waktu kita mati. Jadi jasad kita tetap berada di kuburan tetapi Roh orang yang percaya pada Yesus ke sorga, maka implikasinya  yang tidak percaya ke neraka.

Oleh karena itu kita bisa mengatakan bahwa pada saat hari penghakiman maka di situlah kembali bersatu antara tubuh dan Roh dan kita akan di beri tubuh kemuliaan seperti yang Rasul Paulus katakan dalam  1 korintus  15 sehingga kita akan memuliakan Tuhan dengan tubuh kita nantinya.

Jadi sebelum hari penghakiman pada saat kita mati maka Roh kita berada di sorga dan neraka dan Roh itu akan bersatu dengan tubuh pada saat hari penghakiman karena kita semua akan di berikan tubuh yang baru seperti dalam 1 kor pasal 15 : 52-53 "Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

Kalau kita juga melihat konteks pada saat ini, kalau orang sudah mati dan Rohnya sudah berada di sorga karena percaya pada Yesus, maka untuk apa lagi kita mendoakannya ? Tidak perlu karena mereka sudah sampai kepada tujuan yang tertinggi yang di kehendaki Allah, dan tidak pernah berubah. Begitu pula merekapun tidak bisa mendoakan kita karena tugas mereka sudah selasai dan sudah mendapat upahnya.  

Oleh karena itu selama masih ada kesempatan dalam hidup ini, maka percayalah pada Yesus dan hidup untuk menyenangkan hatiNya Serta berkaryalah kepada Tuhan semaksimal mungkin . Tuhan memberkati kita.

referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun