Mohon tunggu...
Senja Trie
Senja Trie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menulis adalah Sebuah perjalanan, Menulis adalah kebahagiaan. *Belajar memaknai arti hidup dari ilmu dan pelajaran pelajaran yang di dapat setiap hari dari sekolah kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hikmah di Balik Galau dan Kecewa

2 Maret 2017   08:12 Diperbarui: 2 Maret 2017   08:23 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak di pungkiri terkadang kita sering cepat merasa kecewa dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, merasa kesal atau marah dengan diri sendiri, orang lain  atau keadaan. Dan setelah berlalu barulah kita sadar bahwa sesuatu yang tidak menggenakan buat kita itu, ternyata itu adalah sesuatu yang terbaik buat kita.

Sedikit bercerita pengalaman dulu, waktu itu saya pernah merasa kecewa ketika Flashdisk milik saya yang sudah menemani saya sekian lama, ternyata  tidak kembali ketika di pinjam teman.

Marah, kecewa ?  tentu saja, Tapi ya sudahlah mau di apakan lagi....walau ada rasa tidak ikhlas saat itu.

Namun beberapa waktu kemudian saya mendapat ganti yang lebih bagus dari flashdisk saya yang hilang itu, lebih besar kapasitas isinya.

Saya dapatkan itu gratis pemberian dari saudara saya, ya “gratis” :), Tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Hikmah yang saya dapat adalah mungkin ini adalah skenario Allah, Allah ingin mengganti flashdsik saya yang sudah lama dan kapasitasnya yang kecil itu dengan yang lebih bagus dan lebih baik kapasitas isinya.

Pernah juga, Suatu ketika Handphone saya rusak karena sebuah musibah.

Sedih? Tentu saja, karena saat itu belum berapa lama memakai handphone itu, tepatnya baru sebulan dan tiba-tiba tepat satu bulannya handpone itu harus terbakar.

Saya pun sempat meratap dalam hati saat itu “ Ya allah kenapa harus terbakar?”

Tapi saya pun coba mengikhlasan dan  berpikir “ Mungkin selama memakai Handphone itu banyak waktu saya yang terbuang sia-sia, lebih sering melihat Handphone daripada ingat KepadaNya. Atau mungkin cara membelinya tidak berkah. Dan saya pun menjadi berpikir,  ternyata mudah bagi Allah mengambil sesuatu dari kita dalam waktu sekejap saja. Jadi tak ada yang bisa kita sombongkan,  semua hanya titipanNya,  Memang awalnya bukan milik kita dan kita harus ikhlas jika tiba-tiba sesuatu yang menjadi titipanNya itu  di ambil olehNya.

Saya pun mencoba merelakan dan memasrahkannya. Dan mencoba berpikir positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun