Jumat, 14 Maret 2014, sekitar pukul 14:49, Jokowi: "Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan,....Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan,"
Deklarasi Capres Jokowi di atas sudah resmi. Terjawab sudah rumor yang banyak dipertanyakan orang. Namun, deklarasi ini mendapatkan ragam reakasi dari beberapa masyarakat. Satu sisi merasa senang, satu sisi lagi merasa sedih. Lalu, siapakah golongan yang merasa sedih? Tentu saja saya dan mayoritas warga yang domisili di DKI.
Dahulu, Kami warga DKI manaruh harapan besar ketika Jokowi maju menjadi cagub DKI. Dia berjanji akan menjadikan DKI lebih baik. Dia berjanji akan mengabdi untuk DKI sampai lima tahun, sesuai dengan sumpahnya dan akan melaksanakan amanat rakyat. Kenyataanya, dia telah lari dari tanggung jawab. Dia meninggalkan kota Jakarta dengan segudang masalahnya yang belum terselesaikan.
Kami masih ingat beliau pernah berkata: "Katanya saya tidak ingin menyelesaikan lima tahun. Diisukangitu, untuk apa? Itu biar masyarakat ragu. Oleh sebab itu, dalam gerakan ini, saya sampaikan, Jokowi dan Basuki komit untuk memperbaiki DKI dalam lima tahun,"
Pada cuplikan lain juga pernah bilang: "Banyak yang bertanya mengenai survei. Ya saya jawab, sayandak mikir (itu). Surveindak mikir, surveindak mikir. Tanya lagi soal capres. Saya jugandak mikir copras-capres."
Jokowi pernah menjawab pertanyaan lain tentang capres, di berkata: "Saya sudah sampaikan bolak-balik, sekarang saya fokus mengurusi Jakarta. Saya ini sudah pusing. Sudah pusing meloncat sana, meloncat sini."
Mana janjimu, Pak Jokowi? Kalau sudah begini kami menyesal pilih Bapak. Kami memilih Bapak untuk jadi gubernur DKI bukan untuk jadi capres. Kalau memang ingin jadi capres seharusnya deklarasikan sejak dari dulu, seperti capres yang lain, tidak ketika sudah jadi gubernur DKI yang sedang tenar. Â Sungguh....Aji mumpung yang hebat!!!
Tulisan ini tidak ada maksud untuk blacking image pencapresan Jokowi nanti. Ini sekedar ungkapan kekecewaan kami sebagai warga DKI.
Refferences:
http://politik.kompasiana.com/2014/01/13/saya-menyesal-pilih-jokowi-627458.html