Mohon tunggu...
Seni Asiati
Seni Asiati Mohon Tunggu... Guru - Untuk direnungkan

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya menjadi kegiatan yang menghasilkan. Hasil yang paling utama adalah terus berliterasi menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Selain itu dengan menulis rekam sejarah pun dimulai, ada warisan yang dapat kita banggakan pada anak cucu kita nantinya. Ayo, terus torehkan tinta untuk dikenang dan beroleh nilai ibadah yang tak putus.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Nyaman di Tengah Wabah

16 Mei 2020   16:33 Diperbarui: 16 Mei 2020   16:36 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana rasanya mudik tanpa hadir diri atau fisik kita?

Rasanya seperti berhalusinasi saja mudik tanpa hadir orangnya. Secara rupa kita hadir suara, tubuh, dan sapaan serta obrolan. Akan tetapi mudik kali ini di Iedul Fitri 1441 H adalah mudik online. Terbayang serunya berebut bicara menampakkan muka dan tidak saling berjabat tangan. Wajah dan suara memang ada tapi fisik utuh tak ada.

Sedih, pastinya karena terbiasa bercengkerama dengan orang-orang terdekat. Kesedihan dirasakan hampir semua orang yang tak bisa mudik secara langsung. Apalah daya wabah Covid-19 membuat ketidaknyaman ini. Setidaknya dengan kemajuan teknologi kita sudah ditawarkan berbagai aplikasi  untuk saling mengunjungi secara online.  Jarak yang jauh sudah tidak lagi menjadi penghalang untuk saling bersua.

Adakah tips dan trik untuk mudik online? Sepertinya harus siap kuota dan juga kehadiran orang terdekat. Selain itu harus tahu waktu untuk acara mudik online. Keluarga di Indonesia Timur mungkin waktunya berbeda dengan Indonesia bagian barat dan waktu Indonesia lainnya. 

Jangan sampai keluarga yang harusnya istirahat misalnya tengah malam diajak untuk kumpul mudik online. Mereka mungkin senang tetapi serunya jadi hilang karena anak-anak mungkin sudah tidur atau kalau dipaksa mood mereka sudah tidak segar. Jangan sampai uang lebaran ikuta online yah atau hanya diperlihatkan pada tatap muka online hahahahahaha kalau ini kirim online atau transfer masih bisa kok. Kalau pembaca mau kirim jangan lupa yah saya hihihihihi.

Saya mungkin akan mudik online juga karena suami tahun ini tidak bisa mudik atau berlebaran bersama. Aturan yang harus dipenuhi agar bisa berlebaran rasanya tidak akan terpenuhi. Ketika pemerintah membuka jalur transportasi dengan banyak embel-embel yang harus dipenuhi, suami saya langsung bilang "Kita online aja nanti ketemunya." Mendengar hal itu rasanya sedih bercampur nelongso. Selama ini sebelum wabah kami memang bertemu dengan mengudara saja. Tiga bulan sekali  kami bertemu suami akan pulang ke rumah kemudian kembali ke daerah tempat dia bekerja.

Pembatasan sosial skala besar memutus kami tidak bertemu dengan ayahnya anak-anak.  Mulailah disusun cara mudik online. Sayangnya internet di daerah suami kadang tidak mendukung, jika menggunakan video supaya kami bisa melihat keberadaannya. Mirisnya dampak covid semakin menghilangkan koneksi internet. Mau berteriak kok bisaaaaa, yah nyatanya harus bersabar agar imun tidak turun.

Nah, saya mau memberikan tips dan trik untuk pengguna internet yang koneksinya lemot atau kadang susah signal. Biasanya malam hari waktu yang bagus untuk saling terkoneksi dengan internet yang stabil. Beberapa saran agar mudik online dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

  1. Saling berkomunikasi waktu yang stabil atau terkoneksi maksimal dengan baik.
  2. Buat jadwal di kalender aplikasi yang diakan digunakan.
  3. Berbagi link jadwal yang akan digunakan untuk mudik online. Jangan berbagi dengan orang yang bukan keluarga untuk memastikan rasa rindu tak pergi jauh

Nah, itu tips mudik online ala saya yang jauh dari orang tercinta. Supaya berasa mudik boleh juga ada pemanis sedikit yaitu koper atau tas yang biasa digunakan untuk mudik hehehehhehehe.

Bagimana mudik online ala kamu? Ya kamu ayo ceritakan dong sambil menunggu beduk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun