Berbicara tradisi masyarakat indonesia tentu tidak sulit menemukan hal yang unik dari negeri yang kaya akan budaya ini. Kita bisa menjumpai berbagai daerah di indonesia yang memiliki tradisi berbeda untuk memperingati Isra Mi'raj. Khusus di Tasikmalaya (Jawa Barat) biasanya dinamakan dengan Rajaban.
Apa sih Rajaban?
Rajaban ialah peringatan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Hampir setiap daerah memiliki tradisi, istilah dan cara memperingatinya dengan berbeda-beda. Khusus kelurahan Bantarkalong, Tasikmalaya hari ini kami bergotong royong berbagi tugas.
Ada yang bagian memasak hidangan buat nanti malam, membersihkan mesjid dan sekitarnya, membagi undangan dan banyak lainnya. Hari ini, saya kebagian mengurus segala kebutuhan dan kebersihan mesjid bersama adik-adik TPA.
Namun esensi dari kesemuanya sama, yaitu sebagai sebuah pengingat peristiwa agung, tatkala Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Makah ke Palestina (isra’), kemudian naik (mi’raj) hingga ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.
Rajaban sering kali menjadi momentum acara untuk bersua bersama masyarakat sekitar. Mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, hingga para sesepuh kampung turut menyemarakkan acara tersebut.
Puncak acara peringatan Rajaban biasanya diakhiri dengan Muludan (tabligh akbar) di mesjid pusat pada malam 27 Rajab. Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. Isra Miraj terdiri dari dua bagian perjalanan utama yaitu perjalanan ke masjid terjauh (Isra) dan ke surga (Miraj).
Pro Kontra "memperingati" Isra Mi'raj
Jamak diketahui bahwa indonesia merupakan negara yang masyarakatnya luwes sekali. Luwes dalam menanggapi sesuatu tanpa terlebih dulu mencari tahu. Itulah mengapa, indonesia masuk dalam jajaran negara yang netizennya terburuk se Asia Tenggara. Maka kontradiksi peringatan peristiwa Isra Mi'raj bukan suatu hal yang harus dinyinyiri.
Tak sedikit perdebatan di ruang publik berkaitan dengan dasar hukum memperingati Isra Mi'raj, sama seperti Maulud Nabi katanya tidak perlu diperingati.
Tapi yang pasti, diantara 15 perbedaan pendapat Ulama tentang kapan dan bagaimana tepatnya terjadi peristiwa Isra Mi'raj, satu yang Tak bisa dipungkiri bahwa adanya peristiwa Isra termaktub dalam Q.S. Al-Isra (Perjalanan Malam) ayat 111.
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Artinya, "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."