Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lomba Bernyanyi

14 Mei 2021   21:22 Diperbarui: 14 Mei 2021   21:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reka, sosok anak yang pendiam bersuara merdu terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti lomba berjanyi. Siswa kelas VI ini terkenal dengan sifatnya yang pemalu dan suka grogi jika berhadapan di muka umum. Kebetulan saat itu, ibu Rini guru seni budaya memanggil murid-murid bernyanyi satu per satu kedepan untuk menyanyikan lagu daerah.

"Ai ho do borungku, boru panggoaranki, sai sahatma nda na dirohami". Nada-nada merdu itu sontak membuat ibu Rini tepuk tangan ketika Reka bernyanyi yang diikuti seluruh murid.

"Nak, ibu takjub dengan suara kamu. Ternyata kamu bisa bernyanyi. Suara kamu juga begitu merdu, Reka". Ucap ibu Rini kepadanya.

"Terima kasih, ibu. Tapi saya kurang percaya diri dengan suara saya." Sahut Reka.

"Kamu tidak boleh seperti itu, Reka. Bakat kamu keren loh dalam bernyanyi. Harus kamu asa itu, nak. Tidak semua orang memiliki bakat bernyanyi seperti kamu."

"Baik, bu." Reka mengangguk tanda setuju.

Reka kembali ke tempat duduknya. Kemudian, ibu Rini memberikan suatu kabar gembira.

"Anak-anak, sebentar lagi ada lomba bernyanyi lagu daerah di tingkat kabupaten untuk anak sekolah dasar. Setelah mendengar suara anak-anak ibu tadi. Ibu ingin supaya Reka mengikutinya." Ibu Rini memberikan informasi penting.

"Ah, aku?" Reka terkejut mendengar informasi penting dari ibu Rini.

"Benar, nak. Bakat kamu luar biasa. Ibu akan melatih kamu untuk persiapan lomba bernyanyi ini, ya." Ibu Rini meyakinkan Reka.

"Siap, bu". Ucap Reka seraya setuju dengan permintaan ibu Rini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun