Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gagak yang Usil

22 Maret 2021   09:12 Diperbarui: 26 Maret 2021   22:15 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sepasang burung gagak. (sumber: pixabay.com/TheOtherKev)

"Terserah kamu. Mau kuning, hijau, lurik, hitam, silahkan! Tetapi kalau bisa jangan warna milik orang  lain."

"Maksudmu?"

"Usahakan jangan warna yang biasa dipakai teman kita. Sebab bisa mencelakakannya."

"Kalau kuning?" tanya gagak.

"Milik kepodang."

"Kalau hijau?"

"Milik betet."

"Kalau lurik?"

"Milik pungung."

"Wah, kalau begitu tinggal hitam. Padahal kamu tahu sendiri aku tidak suka warna hitam.

"Hidup ini memang kadang lucu. Sesuatu yang kita benci, kadang selalu dekat dengan kita. Lalu, apa alasanmu membenci warna hitam?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun