Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Kelinci dan Ibunya

7 Maret 2021   20:31 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:21 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hukum rimba begitu, nak. Siapa yang kuat, dia yang menang. Dang yang menang itu yang berkuasa. Maka, untuk memperebutkan makanan tidak ada cara lain selain bertarung. Yang menang biasanya yang kuat dan berhak makan lebih dulu."

"Benar. Setelah harimau yang menang itu kenyang, pergi. Barulah harimau yang kalah makan sisanya," sahut anak kelinci.

"Sekarang mungkin kamu bisa membandingkannya dengan buaya. Bagaimana menurutmu?" tanya ibu kelinci.

"Ternyata harimau itu sekalipun buas, tetapi tidak rakus dan serakah. Lain halnya dengan buaya," jawab anak kelinci.

"Benar. Harimau tidak mau makan kalau bukan miliknya. Jika makan cukup sekenyangnya saja. Kalau sudah kenyang, sisanya diberikannya kepada yang lain. Tidak pernah harimau menyimpan makanan sisa. Lain dengan buaya. Yang lain tidak pernah diberinya. Selalu dimakannya sendiri," kata ibu kelinci.

"Wah ternyata secara kebetulan kita mendapat sesuatu yang berharga ya, bu."

"Ya. Dan kamu dapat memilih yang baik dari yang buruk. Kamu juga mencontoh yang  baik dan membuang yang buruk. Nah, sekarang makanan sudah siap. Makanlah! Ingat, jangan sampai terlalu kenyang. Nanti perutmu sakit.

Sejak saat itu, anak kelinci selalu berhati-hati jika keluar rumah. Ia juga tidak mudah menilai teman. Sebab teman yang tampak seperti jahat, ternyata baik hati dan sebaliknya. Kini, ia menjadi suka bekerja keras. Jika kebetulan mempunyai makanan lebih, ia selalu memberikannya kepada yang lain. Jika bertemu dengan harimau kini tidak takut lagi. Bahkan kelinci sering minta perlindungan harimau dari ancaman buaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun