Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Kelinci dan Ibunya

7 Maret 2021   20:31 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:21 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Benar. Tetapi kita juga tidak boleh lapar. Kita perlu makan. Sekalipun berbahaya, ibu tetap memetiknya?"

"Kalau ada buaya?"

"Asal kita berhati-hati, kita selamat. Karena itu jika kamu tadi mau membantu ibu, mungkin kita bisa mendapatkan lebih banyak lagi. Cukup untuk makan dua atau tiga hari."

"Ah, ini sudah cukup. Lagi pula untuk apa kita menyimpan makanan terlalu banyak? Bisa kering percuma."

"Ah, sudahlah!" kata ibu kelinci agak kesal.

Kedua ibu dan anak itu semakin mempercepat langkahnya. Mereka ingin cepat sampai di rumah. Mungkin perut mereka sudah mulai bernyanyi. Sejak pagi belum makan. Tapi langkah mereka terhenti karena mendengar suara harimau mengaum-aum. Suara itu menyeramkan. Ternyata tidak jauh dari tempat mereka berjalan, ada beberapa ekor harimau sedang berebut makanan.

"Ibu, itu tuan harimau yang kemarin menolongku," kata si anak kelinci berbisik.

"Maksudmu, yang sedang makan itu?" tanya ibu.

"Benar. Wah, ternyata tuan harimau yang pernah menolongku itu serakah ya, bu."

"Maksudmu?"

"Karena makanan sebanyak itu dimakannya sendiri. Lihat! Harimau yang lain tidak boleh mendekat. Bergerak sedikit saja sudah dibentaknya," tutur anak kelinci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun