“Eh, enak juga nih, aku jahilin gadis ekor kuda dulu, ah.” Katanya dalam hati.
Ellen dan Rasya belajar bersama. Ellen menerangkan pelajaran di white board kepada Rasya.
“Gadis ekor kuda, jujur nih ya, sampe sekarang aku enggak ngerti apa-apa dari tadi”, Cuitan Rasya.
“Tenang dulu dong, aku belum selesai nih menjelaskannya”. Jawab Ellen.
“Yaudah, kita istirahat deh gadis ekor kuda. Sambil memberikan jus kueni kepada Ellen.
Secara sengaja, Rasya menumpahkan jus ke baju Ellen.
“Duh, yaampun, gadis ekor kuda. Aku ga sengaja”. Celoteh Rasya.
“I..iya, iya, gapapa kog.” Ellen menjawab.
Ellen mengibas-ngibaskan bajunya. Dan memutuskan pulang kerumah karena bajunya sudah basah kuyub terkena jus. Ellen pun pamit kerumah.
“Yeaayy, Gadis ekor kuda udah pulang. Seneng banget deh sepanjang hari ini aku berhasil ngejahilin dia.” Rasya berbicara sendiri dan berjalan menuju kamarnya.
Dikamar, Rasya membuka tasnya dan di atas tempat tidur ia tertarik untuk membaca diary tulisan gadis ekor kuda. Gadis ekor kuda yang punya segudang asa suka menulis berbagai isi hatinya di dalam diary tersebut. Sungguh, berbagai kisah gadis ekor kuda dibacanya sejak halaman pertama hingga pertengahan diary nya. Lalu menutup diary gadis ekor kuda karena sudah selesai membaca.