Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Ekor Kuda

4 Februari 2021   14:37 Diperbarui: 4 Februari 2021   21:06 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seperti biasa, kelas mengadakan ujian pre-test sebelum memasuki topik pelajaran yang baru. Semua murid mengikutinya dan jika hasilnya kurang baik selama tiga kali berturut-turut, maka ibu Sara memanggil orang tua murid. Ujianpun berlangsung dan segera ibu Sara memberikan pelajaran dengan topik “The family is the centre of education”. Setelah menjelaskan pelajaran, ibu Sara memberikan tugas kepada murid dan memulai untuk memeriksa hasil pre-test. Ibu Sara mencatat nama Raysa karena berturut-turut selama tiga kali mendapat nilai nol. Lonceng sekolah berbunyi, pertanda istirahat sudah tiba.

Thank you for this class, I hope you all can use your time usefully especially to study and do your homework. See you next week!

Ibu Sara segera menelepon ibu Rasya dan mereka mendiskusikan nilai akademik dari Rasya. Mengamati kesibukan dari ibu Rasya, ibu Sara menawarkan agar Rasya diberikan private course. Beliau menyarankan bahwa ada murid pintar bernama Ellen yang mungkin bisa membantu mereka sama-sama belajar. Ibu Rasya menyetujuinya dengan harapan Rasya bisa lebih terbantu dalam belajar dan memperoleh nilai yang baik.

Seperti biasa, Rasya, Gio dan Boy tidak langsung pulang kerumah. Geng the okay nongkrong dulu di mall sambil membicarakan hot news mereka.

“Eh, gadis ekor kuda itu lucu juga, ya. Zaman gini masih aja mau rambutnya dibikin ekor kuda. Yaampun.!” Ucap Rasya sambil tertawa.

“Iya tuh, trus lucunya itu tadi pas dia jatuh di depan kelas, yakan?” Boy menyahut Rasya.

“Bener-bener. Baru masuk pertama aja mukanya udah lusuh juga tadi. Dasar gadis ekor kuda”. Gio meneruskan.

“Iya, ditambah lagi tuh gadis ekor kuda masih memegang diary juga. Mungkin dia ga tau kalau diary nya sama aku, hahaha” Rasya semakin tertawa menjelaskan keseruan dari hot news mereka.

“Eh, mama gue nelepon nih. Ada apa ya? Tumben banget”. Rasya memutus obrolan mereka.

Rasya menerima telepon dari ibunya. Ibunya meminta agar Rasya segera pulang ke rumah.

“Guys, aku pulang duluan ya.” Ucap Rasya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun