Tidak sebagaimana pandangan masyarakat, warga Papua banyak yang berprestasi. Hal ini membantah anggapan bahwa mereka kelompok terbelakang.
Buktinya, sebanyak 26 anak asli Papua baru-baru ini dikirim untuk bersekolah ke Rusia. Hal ini menjadi angin segar di tengah-tengah keteganganan situasi tanah air, khususnya di Papua dan Papua Barat.
Beasiswa kepada ribuan anak asli Papua juga telah diberikan kepada siswa dan mahsiswa Papua hingga bisa mengenyam pendidikan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Kanada, China, dan Berbagai negara lainnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan harapan besarnya, bahwa anak-anak ini akan kembali dan membangun Tanah Papua dengan ilmu yang sudah mereka pelajari.
Pemberian beasiswa itu tidak terlepas dari peran penting Papua Language Institute (PLI). Organisasi ini yang terus mendorong dan memfasilitasi program pengiriman anak-anak Papua untuk belajar ke luar negeri.
Menurut Pendiri PLI, Samuel Tabuni, pemerintah telah menunjukkan keseriusan dan komitmennya untuk meningkatkan SDM Papua.
Pembangunan SDM ini menjadi fokus pemerintahan Presiden Jokowi, selain pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Inilah bukti nyata usaha pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memajukan Papua. Jadi anggapan bahwa Papua ditinggalkan atau disingkirkan itu tidak benar sama sekali.
Kita harusnya mengapresiasi langkah ini. Semoga bisa dilanjutkan ke depannya agar Papua bisa menjadi mercusuar kebanggaan bangsa Indonesia.
