Mohon tunggu...
Sely Indriani
Sely Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nim 22104080007

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pop-up Buku : Sarana Kreatif Melatih Motorik dan Tingkatkan Semangat Belajar

30 Mei 2025   17:13 Diperbarui: 30 Mei 2025   17:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku edukasi berbentuk pop-up (Sumber: Doc. Pribadi)

Di tengah kemajuan teknologi digital dan tantangan dalam menjaga semangat belajar anak  sebuah inovasi sederhana namun berdampak besar hadir dari tangan-tangan kreatif para pendidik . Buku pop-up edukatif, yang selama ini dikenal hanya sebagai hiburan visual, kini dikembangkan menjadi media pembelajaran interaktif yang mampu melatih motorik halus dan membangkitkan minat belajar siswa sekolah dasar.

Inovasi ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menghadirkan inovasi buku pop-up edukatif sebagai solusi alternatif yang menyenangkan sekaligus mendidik. Inovasi yang dinamakan "Pop-Up Edu" ini bukan sekadar media visual, tetapi dirancang untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, meningkatkan daya imajinasi, serta menumbuhkan semangat belajar siswa melalui pengalaman belajar berbasis sentuhan dan visual interaktif. 

 Melalui kegiatan inilah, mereka membuat buku pop-up bertema lingkungan, matematika dasar, dsb yang dilengkapi aktivitas tangan seperti melipat, menarik, dan menempel. Melalui aktivitas seperti membuka lipatan, menarik tuas, dan menyusun bagian buku, anak-anak secara alami melatih koordinasi tangan-mata dan keterampilan manipulatif yang penting bagi perkembangan anak khususnya kelas bawah.  Tidak hanya aspek motorik, buku pop-up juga dirancang untuk merangsang imajinasi dan daya pikir siswa. 

Pop-up Edu (Sumber: Doc. Pribadi)
Pop-up Edu (Sumber: Doc. Pribadi)

"Buku pop-up ini kami buat karena melihat kenyataan di lapangan saat praktik mengajar di madrasah. Banyak siswa yang cepat bosan jika hanya belajar lewat papan tulis atau LKS. Mereka butuh sesuatu yang bisa disentuh, dimainkan, tapi tetap memberi pelajaran," ujar Malika dan teman-teman.

Meski telah menunjukkan dampak positif di lingkungan madrasah, pengembangan buku pop-up ini tidak lepas dari sejumlah tantangan. Salah satunya yaitu proses produksi buku pop-up masih menjadi tantangan, terutama pada sisi teknis dan biaya. 

Inovasi buku pop-up edukatif karya mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan. Dalam dunia pendidikan dasar, terutama di madrasah, media pembelajaran yang menarik, sederhana, dan aplikatif sangat dibutuhkan.

Lewat sentuhan tangan, cerita bergambar, dan semangat keikhlasan dalam berkarya, para mahasiswa ini telah menghadirkan harapan baru: bahwa belajar bisa menjadi aktivitas yang menggembirakan dan bermakna, bahkan dari halaman-halaman kertas yang hidup. Jika kalian tertarik beli bisa langsung menghubungi ig kami @thepopup.sister yaaa... jangan lupaa mampirrr dijamin harganyaa murahhh dan bisa request materi apa ajaa...

Buku Pop-up Edu (Sumber: Doc. Pribadi)
Buku Pop-up Edu (Sumber: Doc. Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun