Mohon tunggu...
Selvy Melinda
Selvy Melinda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

selvy is selvy!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Ada Perayaan Halloween di Indonesia?

26 Oktober 2012   04:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:23 9081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perayaan Halloween. Apakah Ada di Indonesia?

Halloween merupakan hari yang selalu dirayakan bagi kaum masyarakat barat terutama Amerika Serikat. Hari Halloween dirayakan pada tanggal 31 Oktober. Mereka merayakan hari Halloween dengan cara memakai kostum unik seperti sosok hantu, tokoh-tokoh film dan kostum-kostum lain yang berbau unik dan seram. Kebanyakan mereka yang memakai kostum-kostum tersebut adalah anak kecil. Anak-anak tersebut memakai kostum sambil mendatangi rumah-rumah tetangganya dengan cara mengetuk pintu, lalu saat sang pemilik rumah membukakan pintu mereka secara bersama-sama mengucapkan “Trick or Treat!” saat itulah sang pemilik rumah memberikan makanan-makanan cemilan manis seperti permen, kue-kue, coklat kepada anak-anak tersebut. Arti dari Trick or Treat adalah beri kami (permen) atau dijahili!. Dan apabila pemilik rumah tidak memberi permen atau pelit, maka anak-anak tersebut akan menjahili rumah itu dengan melemparkan tisu toilet ke pohon depan rumah itu dan menulisi jendelanya dengan sabun. Seperti itulah masyarakat barat merayakan hari Halloween.

Halloween berasal dari festival Samhain (dari bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang disebut "Tahun Baru Kelt". Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.

Lalu, mengapa di Indonesia tidak ada hari perayaan Halloween? Sebenarnya, perayaan Halloween di Indonesiapun ada. Namun tidak sebanyak dan semeriah seperti di negara-negara barat. Perayaan Halloween di Indonesia hanya ada beberapa saja dan hanya bagi beberapa kalangan saja. Cara perayaannyapun berbeda dengan negara-negara lain. Masyarakat Indonesia merayakan Halloween dengan mengadakan acara-acara seperti cosplay, party, games, lomba-lomba dan acara-acara lainnya. Acara-acara itupun biasanya diikuti oleh anak-anak, namun tidak dipungkiri orang dewasapun mengikuti dan mengadakan acara Halloween tersebut. Karena perayaan Halloween dibutuhkan kreatifitas, maka kebanyakan para murid sekolah SMP atau SMA mengadakan acara tersebut di sekolah mereka masing-masing. Seperti contoh sekolah (...). mereka merayakan Halloween dengan mengadakan acara pesta kostum/cosplay, acara nonton film horror bareng dan lomba mendekor kelas dengan tema Halloween. Karena merayakannya di Indonesia, maka mereka para murid memakai kostum para hantu Indonesia. Itu merupakan acara yang sangat kreatif dengan tetap me... tokoh-tokoh hantu asli Indonesia.

Menurut saya, perayaan hari Halloween di Indonesia tidaklah salah. Bahkan harus lebih dipopulerkan lagi. Karena ternyata banyak masyarakat Indonesia yang ingin merayakan Halloween. Mereka ingin mengetahui dan merasakan seperti apa perayaan Halloween yang biasanya dirayakan oleh masyarakat barat. Namun perayaannya dengan tetap sesuai dengan aturan, moral dan norma-norma Indonesia. Dan tetap dengan tujuan hanya sebagai hiburan bukan untuk menganut ajaran tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun