Mohon tunggu...
Pendidikan

Pentingnya Menguasai Bahasa Internasional sebagai Bahasa Asing

4 Mei 2019   00:29 Diperbarui: 4 Mei 2019   00:30 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang yang enggan mempelajari bahasa asing.
Mari ambil bahasa Inggris sebagai contoh;
"Sok Inggris!"
"Dasar anak Jaksel. Kita itu harus nasionalis"

Sering banget kan denger kata-kata itu? Atau mungkin kita lah yang melontarkan kata-kata tersebut.

Bukalah hati dan mata kita.
Ilmu dan pengetahuan tersebar luas di dunia dan manusia butuh sesuatu untuk saling berbagi pengetahuan dan ilmu yang kita miliki.

Yap, benar sekali. Bahasa merupakan salah satu hal yang penting dalam komunikasi.
Ada pepatah mengatakan, "Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina!"
Eitss, pepatah ini bukan berarti kita cuma harus ke Cina doang buat nuntut ilmu, kok!
Pepatah ini berarti, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya dimanapun - Di Amerika, Jepang, bahkan sampai ke negeri Cina sekalipun.

Ini menunjukan betapa pentingnya bahasa dalam mencari pengetahuan. Membuka cakrawala otak kita agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Ditambah adanya bahasa Internasional, semakin mudahlah kita untuk berkomunikasi. Kita tidak harus menguasai bahasa Arab agar bisa berkomunikasi dengan orang Arab. Cukup dengan bahasa internasional, yakni bahasa Inggris, komunikasi pun menjadi lebih mudah. Itulah mengapa, penting untuk menguasai bahasa internasional minimal sampai pada tahap berbicara (speaking).

Tanpa terjalinnya komunikasi antar negara, mungkin sekarang kita masih menjadi manusia primitif; tak mengenal dunia luar dan terus terbelenggu dalam cangkang.

Tidak nasionalis?
No! Kita bisa menyumbangkan ilmu pengetahuan yang kita dapat dari luar demi kepentingan membela negara ini.
Tertera pada buku The Dictators karya Jules Archer (1968), bahkan Soekarno pun menguasai 4 bahasa, yakni Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Semua ia lakukan demi mengabdi kepada negaranya.
Berkebalikan sekali bukan?

Mari berbahasa untuk mengabdi kepada dunia!

Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun