Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Segitiga: Antara Tuhan, Pekerjaan, dan Keluarga

8 Agustus 2021   05:45 Diperbarui: 8 Agustus 2021   05:56 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dokpri-olahan dari Canva)

Salah satu contoh misalnya dalam bidang pariwisata. Sepinya pengunjung pasti akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar. Semula dapat menjual makanan, cendera mata, atau jasa. Sekarang pasti harus berpikir dan memutar otak untuk tetap dapat mencukupi kebutuhan hidup. Di saat kondisi sepi karena pandemi, butuh kekuatan dari dalam diri berupa kedekatan dengan Tuhan. Bagaimana manusia bisa mampu bertahan dan memiliki jalan keluar.

Berbeda halnya dengan masyarakat yang bekerja sebagai karyawan. Adanya penetapan WFH seakan bisa lebih leluasa untuk di rumah saja. Namun kenyataannya, WFH justru bisa menghilangkan kedekatan bersama keluarga.

Saat WFH, tak jarang ditemui hari keluarga seperti Sabtu atau Minggu masih dipergunakan untuk rapat. Waktu istirahat malam hari pun kadang bisa terganggu karena dikejutkan oleh sesuatu yang dianggap mendesak dan harus segera mendapat respon. Padahal tubuh manusia juga memerlukan istirahat bukan?

Di kota-kota besar, kerap didapati seseorang mengikuti lebih dari satu pertemuan virtual di waktu yang bersamaan. Entah ini karena kebutuhan, efektivitas pekerjaan, atau karena hal lain. 

Penggunaan waktu kerja yang melebihi batas normal, ternyata bisa saja memengaruhi keadaan keluarga. Perhatian pada jam kerja di kantor yang jelas, makin berada di area abu-abu dan menabrak jam keluarga. Jika ini diteruskan, pasti ada dampak bagi keluarga.

Mana yang harus mendapat perhatian antara Tuhan, pekerjaan, dan keluarga? 

Tuhan, pekerjaan, dan keluarga adalah satu lingkaran dalam cinta segitiga. Manusia sebagai makhluk beriman yang memerlukan kehadiran Tuhan untuk penuntun hidup. Manusia memerlukan pekerjaan demi mencukupi kebutuhan hidup. Manusia juga memerlukan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kasih dan saling menguatkan.

Dalam kehidupan percintaan antarmanusia, cinta segitiga membuat hilang salah satu pihak. Namun jangan sampai salah satu pihak antara Tuhan, pekerjaan, atau keluarga hilang dalam perjalanan kehidupan. Ketiga hal ini ibarat lilin yang menerangi perjalanan manusia agar dapat tiba di tujuan. Jika salah satu padam, pastinya terang akan berkurang. 

Ada hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia dapat bertahan dan menyatukan cinta antara Tuhan, pekerjaan, dan keluarganya, antara lain:

1. Sediakan waktu pagi/ malam untuk datang kepada Tuhan. 

Pagi hari atau malam hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan perungan terhadap hidup. Manusia dapat menghadap kepada Tuhan untuk meminta kekuatan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Ada rasa tenang dan nyaman setelah menghadap kepada Tuhan melalui doa.

2. Menggunakan waktu kerja dengan efektif

Pembatasan waktu kerja harus ada agar tidak menabrak jam keluarga. Saat jam kerja, maksimalkan waktu yang ada. Walaupun saat ini WFH, perlu ada pembatasan jam kerja dan tetap menggunakan jam kerja dengan efektif.

3. Membuat Prioritas

Jika menuruti pekerjaan, tidak akan pernah ada kata "selesai". Selalu saja ada yang akan dikerjakan. Namun, membuat prioritas kebutuhan menolong untuk manusia memiliki waktu untuk diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun