Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perenungan Senja

11 Juli 2021   19:43 Diperbarui: 11 Juli 2021   19:57 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dokpri (diolah dengan Canva))

Sepasang sepatu tua terduduk lesu
Mereka termangu dalam sendu
Dipandangnya manusia
Tanpa kata

Apalah itu manusia
Ia hanya seonggok daging yang bernyawa
Bertabur kedudukan demi puaskan ambisi semata
Tak jarang nyawa jadi taruhan demi puaskan rasa suka

Katanya manusia ciptaan paling sempurna
Namun nyatanya sama saja

Di mana ada hati dan budi pekerti yang bertahta?
Mereka tersimpan rapi dalam teori saja
Dalam kesalahan saling hujat
Untuk jatuhkan sesama

Jika rasa kasih itu ada, untuk apa saling mencerca
Bukankah tiap insan punya kelemahan?
Kejatuhan sesama langsung dicerca
Seakan dirinya takada dosa

Manusia yang merasa paling mulia ternyata kalah dengan sepatu tua
Sepasang sepatu tua yang telah melanglang buana hanya diam saja
Jauhnya perjalanan yang ditempuh tak pernah diagungkannya
Bahagia jika tiba di tujuan untuk hantarkan tuannya

Sepatu tua hanya bisa nelangsa melihat ulah manusia
Terlalu banyak drama hingga lupa bahagia

Bekasi, 11 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun