Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Menyadarkan untuk Kurangi Sampah Makanan

10 Juli 2021   20:19 Diperbarui: 10 Juli 2021   22:27 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini saya melihat pemandangan yang tidak mengenakkan. Sampah makanan terbuang di selokan. Padahal ada tempat sampah yang bisa digunakan. Wah, tentu saja ini menyalahi aturan. Seharusnya selokan untuk saluran air, malah untuk timbunan sampah.

Sampah makanan di selokan
Sampah makanan di selokan

Rasa sedih menyeruak bukan hanya karena  selokan, melainkan makanan yang terbuang. Melihat kenyataan di masa pandemi,  banyak orang berusaha mencari makanan dengan susah payah. Sementara di sisi lain masih ada saja yang membuang makanan tanpa beban.

Mungkin tanpa disadari, hal ini masih kita lakukan di rumah. Ada makanan sisa dan terbuang. Beberapa hal yang menyebabkan makanan bisa menjadi sampah antara lain:

1. Memasak terlalu banyak 

Ada keluarga tertentu yang memiliki kebiasaan makan dengan menu lengkap. Bisa saja makan terhidang lebih dari satu jenis sayur atau lauk pada setiap jam makan. Menu pagi, siang, dan malam juga berbeda.

Keluarga yang seperti ini biasanya memiliki asisten rumah tangga karena untuk menyiapkan berbagai masakan membutuhkan tenaga yang luar biasa. Bagi mereka, intinya bisa makan enak. 

Sisa makanan yang ada, rasanya akan lebih bermanfaat jika diberikan ke orang, walaupun memberi sisa sebenarnya kurang baik menurut saya. Bisa saja menyajikan makanan di meja secukupnya sehingga jika masih ada sisa di dapur, masih dapat dimanfaatkan.

2. Mengambil makanan terlalu banyak

Anak-anak biasanya memiliki kebiasaan mengambil makanan kesukaan terlalu banyak. Ketika sudah kekenyangan, akhirnya makanan di piring terbuang.

Kebiasaan mengambil makanan terlalu banyak bisa saja terbawa hingga dewasa. Dorongan rasa lapar dan ingin menikmati makanan kesukaan mendorong untuk makan dalam porsi banyak. Sayangnya kadangkala perut tidak dapat menampung semua dan terasa begah. Akhirnya, makanan dibiarkan tersisa di meja.

3. Lupa menghangatkan masakan

Wah, ini menjadi peringatan juga buat saya. Kadangkala masih ada sisa makan malam yang bisa dinikmati untuk esok pagi. Akan tetapi, karena kesibukan atau kelelahan, makanan lupa dipanaskan. Alhasil, terbuang sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun