Luka itu torehkan pilu
Sesaat asa berpendar
Lewati langit kelam kehidupan
Hanya seberkas cahaya temaram yang tak kukenal
Apakah ini cahaya pengharapan?
Mungkinkah dia masih bertahan dalam badai kehidupan?
Kususuri lorong sepi sendiri
Mengharap kehadiran mentari
Rindu jiwa ini bersemi dengan kehangatan sinarnya
Dalam pasrah dan lunglai, aku hanya bisa memohon
Kulipat kedua tanganku sambil tengadah
Memohon padaNya agar mentari kembali
Supaya diri tak sepi karena sebuah kepergian
Perlahan dan pasti, kukenal cahaya yang tersungging
Dialah mentari kehidupan
Duka hanyalah sebagian sisi kehidupan
Mentari kehidupan pasti kembali
Tuk hangatkan jiwa dan yakinkan adanya pengharapan