Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wanita Tangguh Itu Bernama Ibu

21 April 2021   14:46 Diperbarui: 21 April 2021   15:09 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa muda ibu, dok. pribadi

Wanita tangguh yang pertama aku kenal adalah Ibu. Ia membesarkan aku dengan kasih sayang dan kedisiplinan luar biasa. Kisah hidup yang diceritakan semasa muda menyadarkan aku tentang arti perjuangan hidup.

Pada saat usiaku masih 14 tahun, Ibu terpaksa berjuang sendiri menghidupi aku dan adikku. Ayahku meninggal karena serangan jantung. Salah satu cita-cita ibu adalah melihat anaknya meraih gelar S1. Sebuah perjuangan dan aku pun terpacu untuk mendapatkan beasiswa. Puji syukur kepada Tuhan jika aku dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2002.

Pandangan masyarakat bahwa seorang janda mustahil jika dapat membesarkan anak bahkan berkuliah dapat ditepis. Dengan kelemahan fisik yang dimiliki, ibu mampu menghadiri wisudaku.

Dok. pribadi (Ibu menemani wisuda walau sering sakit)
Dok. pribadi (Ibu menemani wisuda walau sering sakit)
Perjuangan ibu satu per satu menuai hasil. Sempat terpikir di benak ibu, "Apakah aku bisa menikahkan anak tanpa kehadiran suami?" Beliau merasa tidak percaya karena ternyata dapat melangsungkan acara pernikahan untuk putri pertamanya pada tanggal 22 Juli 2007. Selama proses pernikahan, air mata menetes tiada henti karena merasakan kebaikan penyertaan Tuhan

Ibu terharu saat mampu menikahkan putri pertamanya, Dok. pribadi
Ibu terharu saat mampu menikahkan putri pertamanya, Dok. pribadi
Kehadiran cucu pertama membuat hati ibu makin bahagia. Sayangnya itu tidak berlangsung lama. Ibu sering sakit dan keluar masuk rumah sakit. Aku bersyukur karena ada adikku yang selalu siaga menemani beliau. Hingga pada akhirnya beliau tutup usia pada tanggal 11 November 2010.

Selalu kukenang nasihat ibu agar selalu berjuang dan rukun dengan saudara. Jika pandemi berlalu, rasanya ingin membawa adikku ke Yogyakarta dan menikmati kebersamaan di Hotel Cordela Kartika Dewi.

Cordela Hotel kartika Dewi, Yogyakarta, Dok.http://omegahotelmanagement.com/
Cordela Hotel kartika Dewi, Yogyakarta, Dok.http://omegahotelmanagement.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun