Mohon tunggu...
Selvia Parwati Putri
Selvia Parwati Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tiada ragu meninggalkan kata; di sana terbingkai kita ada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermimpilah dalam Hidup; Jangan Hidup dalam Impian

27 November 2020   16:45 Diperbarui: 10 Desember 2020   13:22 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini dibuat pada aplikasi Canva

Berbicara soal impian, pasti semua orang mempunyainya. Entah itu impian yang sederhana atau impian yang mereka anggap sangat luar biasa. Mulai dari bermimpi hanya untuk minum teh di kedai teh ternama atau mimpi yang menyangkut profesi dirinya di masa depan. Mempunyai impian tidak harus memenuhi syarat khusus, seperti harus berkulit putih, mempunyai harta melimpah atau dari dari keluarga terpandang. Meraih impian kita tidak perlu takut untuk gagal dan harus berani mencoba, kalau kamu hanya duduk diam saja tanpa melakukan apa-apa, maka tidak heran apabila impianmu tidak menjadi nyata.

Impian adalah sesuatu yang sangat ingin kita raih dan akan diperjuangkan walau jatuh bangun prosesnya. Ketika bermimpi, kita tidak perlu dirundung rasa takut atau rasa tidak percaya diri. Kita mempunyai hak untuk memiliki impian, mau sekecil apa pun impian itu, mau sesederhana apa pun impian itu, boleh-boleh saja, tidak ada yang melarangnya, selama itu baik dan tidak merugikan orang lain. Bermimpi juga harus disertai usaha keras untuk meraihnya. Kadang kita sendiri mudah menyerah dengan mimpi-mimpi yang sudah kita gantungkan setinggi langit, tanpa lebih keras lagi berusaha untuk membuat pesawat ulang alik untuk mencapainya. doa,pasti Tuhan pun tahu apa yang kita butuhkan atau apa yang sangat kita perlukan dan impikan.

Setiap individu selayaknya mempunyai impian. Mau itu impian yang tidak biasa atau bisa dibilang tidak masuk akal. Dalam artian, kita memimpikan sesuatu yang tak pernah terbayangkan akan terjadi di kehidupan kita. Akan tetapi, percayalah, Tuhan tidak tidur, Dia tidak memandang sebelah mata kerja keras dari makhluk-Nya. Saya merasa miris, di pinggir ibu kota ini masih ada saja anak-anak yang direndahkan karena berasal dari keluarga tidak terpandang. Mereka direndahkan karena asumsi apa pun yang mereka impikan tidak akan pernah terwujud dan hidup mereka hanya berujung di rumah reyot dan membantu orang tuanya bekerja mencari nafkah. Padahal itu sesuatu yang perlu diluruskan. Saya sangat tidak setuju terhadap pendapat yang mengatakan demikian.

Ada kisah seorang anak tukang becak bisa meraih yang ia impikan yaitu menjadi polwan. Bagaimana? asumsi yang tersebar hanya kebohongan semata, buktinya ia bisa mewujudkan impian mereka walau dari latar belakang keluarga kurang beruntung. Janganlah berkecil hati jika kamu memimpikan suatu mimpi yang mana kamu bukan dari keluarga terpandang. Pada dasarnya, semua orang mampu melakukan apa pun, asalkan dia mampu berusaha dan terus berlatih untuk mewujudkannya, itulah namanya perjuangan. Mimpi yang jadi kenyataan akan sebanding harganya dengan usaha yang harus kita keluarkan.

Jangan cuma jadikan impian sebagai bunga tidur semata, tetapi sebagai tujuan hidup kita di masa depan, iringi dengan usaha serta doa yang tidak berhenti kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Minta restu orang tua karena langkah kita tergantung bagaimana rida mereka.

"life ends when you stop dreaming, hope ends when you stop believing,and love ends when you stop caring. Make your dream come true and make your life beautiful" -unknown

Jangan pernah takut bermimpi, bermimpilah setinggi langit. Jangan pernah takut jatuh; selagi kepercayaan dan yakin ada dalam benak hati, maka peluang mimpimu nyata pasti terus mengiringi. Makin tinggi kita bermimpi, makin besar pula perjuangan yang harus kita lewati, dan makin banyak pula rintangan yang harus kita lalui. Berusahalah, yakinlah pada dirimu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun