Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf, Kami Belum Mampu Bangkit

20 Mei 2013   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:17 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13690389761190097972

Masih teringat jelas

Kisah yang pernah kau dongengkan, kakek

Masih tergambar jelas

Rentetan peristiwa berkobarnya semangat bara di dada

Sepenuh jiwa

Abaikan harta

Abaikan kekasih

Abaikan diri sendiri

Berjuang tanpa batas

Mengabdi dengan tulus

Pada tanah air tercinta

Perangi kedzoliman penjajah

Sungguh

Mereka layak disebut putera bangsa

Masih tersisa kisah itu, kakek

Kisah anak negeri

Bukan kekudusan perjuangannya

Namun kebobrokan mental segelintir dari mereka

Dengan lantang mereka sebut diri wakil rakyat

Berlenggak-lenggok di rumah rakyat

Menerima upeti dari rakyat

Tapi apa lacur

Mereka hanya menambah sengsara ibu pertiwi

Mereka porak porandakan keharuman negeri

Miris

Kakek, maafkan kami

Di hari berbangkit ini

Hari yang pernah kau banggakan ini

Kami belum mampu bangkit

Dari keterpurukan

Dari kemiskinan

Dari keserakahan

Kami hanya bisa mendoa

Tanpa suara

Untuk negeri yang pernah kau junjung harga dirinya dengan nyawamu

*******

Selamat Hari Kebangkitan Nasional

Semoga semangat juang dari Tiga Sekawan (Pendiri Boedi Oetomo) menular pada jiwa-jiwa muda anak bangsa, sehingga negeri ini bangkit dari keterpurukan

Ilustrasi gambar Bowo Bagus-Kampret

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun